Masyarakat Diminta Perhatikan Faktor Risiko Infeksi HIV, Tolong Dicatat!

06 Juli 2023 18:20

GenPI.co - Medical Dept. PT Kalbe Farma Tbk, dr. Johan Indra Lukito mengakui telah memerhatikan penyebaran infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) di Indonesia yang belakangan ini sering kali dibahas di media sosial.

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh HIV ini menyerang dengan cara melemahkan sistem imun tubuh manusia, sehingga seiring waktu manusia tersebut akan semakin rentan terinfeksi berbagai macam penyakit virus, bakteri, maupun kuman lainnya.

"Tidak hanya infeksi tapi juga bisa menyebabkan kanker, jadi beberapa kanker bisa timbul infeksi HIV. Proses penyebaran HIV sendiri terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang mengandung virus, terutama darah, cairan dari alat kelamin dan dubur, melalui ASI (Air Susu Ibu), serta dapat ditularkan oleh ibu penderita HIV ke anak kandungnya," ujar dr. Johan Indra Lukito, dalam Live Instagram @ptkalbefarmatbk, Kamis (6/7/2023).

BACA JUGA:  Gejala dan Pertolongan pada Bayi dengan HIV Positif, Catat Bunda!

Virus HIV di dalam cairan dapat masuk ke dalam tubuh kemudian berkembang biak menjadi semakin banyak.

Proses ini biasanya memerlukan waktu selama satu sampai tiga bulan, hingga tiba pada satu waktu di mana jumlah virus HIV sudah sangat banyak dan tubuh untuk pertama kalinya membentuk antibodi terhadap virus HIV, dengan pada tahap ini sudah terjadi infeksi HIV.

BACA JUGA:  3 Cara Mencegah HIV dalam Circle Aplikasi Kencan, Catat!

Penyakit ini dapat menginfeksi semua kalangan, terutama yang berisiko tinggi terpapar virus HIV, seperti pada penggunaan jarum suntik bekas pakai penderita HIV.

Virus dapat bertahan sekitar tujuh hari di dalam darah yang berada di dalam jarum suntik, maka jika dibekukan atau didinginkan, bisa bertahan selama 42 hari.

BACA JUGA:  Hari AIDS Sedunia: Waspada 4 Penyebaran HIV Selain Kebiasaan Sering Jajan

Gejala yang pertama kali muncul mirip seperti flu, demam, tidak enak badan, lalu akan hilang dengan sendirinya.

Namun, seiring berjalannya waktu, virus terus berkembang biak dan semakin melemahkan imun tubuh.

Walaupun HIV belum bisa disembuhkan, namun dengan menjalani pengobatan berupa minum obat antiretroviral secara rutin seumur hidup dapat memulihkan imun tubuh sehingga pasien HIV mampu memiliki kualitas hidup yang tidak jauh berbeda dengan orang yang tidak menderita HIV.

Selain itu, pengobatan antiretroviral juga bisa menekan jumlah virus HIV di dalam tubuh sampai ke tahap tidak menularkan HIV lagi.

"Pengobatan antiretroviral ini juga bisa dijadikan sebagai pencegahan. Pertama, untuk pencegahan pada orang mungkin sudah terpapar atau berisiko tinggi terpapar, baik sengaja maupun tidak sengaja, misalnya perawat tidak sengaja tersuntik jarum bekas pasien HIV, atau orang mendapat transfusi darah mengandung virus HIV, dalam hal ini pengobatan antiretroviral sedini mungkin bisa mencegah terinfeksi HIV," jelas dia.

Kedua, untuk ibu hamil yang terinfeksi HIV, dengan pengobatan antiretroviral selain bermanfaat untuk ibunya, juga dapat mencegah terjadinya penularan dari ibu ke bayi yang dikandung.

Cara deteksi dan pengobatan HIV kini telah mengalami kemajuan yang signifikan.

Pemerintah juga telah memberikan dukungan terkait pembiayaan pemeriksaan dan pengobatan.

Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi orang yang berisiko tinggi terinfeksi HIV dan para penderita HIV untuk segera memeriksakan diri dan memulai pengobatan sedini mungkin.

"Saat ini tes deteksi HIV dapat dilakukan dengan cara yang mudah, serupa seperti tes deteksi covid-19, seperti rapid test antigen atau antibodi, bisa dilakukan di rumah sakit bahkan juga di puskesmas. Tes ini juga bisa ditanggung oleh BPJS," tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co