Bukan Piknik, Ini 3 Cara Atasi Gejala Kecemasan Akut Menurut Psikolog 

07 Agustus 2023 19:40

GenPI.co - Kecemasan akut atau anxiety disorder bisa dialami siapa saja, utamanya bagi mereka yang memiliki riwayat kesehatan mental. Seringkali piknik menjadi solusi bagi mereka yang mengidap gejala cemas.

Mark Rowland, psikolog dari Yayasan Kesehatan Mental Inggris mengatakan ada kombinasi rumit dari kepribadian, faktor keluarga, lingkungan bermain yang dapat membuat sebagian orang lebih rentan terhadap kecemasan.

"Kami telah melihat Google mencari kecemasan naik 150% dalam delapan tahun terakhir, jadi kami tahu orang-orang mencari informasi," kata Mark Rowland dilansir dari Mirror UK.

BACA JUGA:  Apa Saja Gejala Kecemasan Akut? Umur Berapa Mengalaminya?

Alih-alih piknik, Mark menyarankan untuk mencari solusi dari 3 hal berikut. Apa saja?

1. Detoksifikasi Pikiran dan Tubuh

Jika kecemasan adalah respons terhadap pengalaman masa lalu, maka hal tersebut dapat diatasi dengan terapi detoks tubuh yang dapat meredakan gejala cemas.

BACA JUGA:  Tips Menurunkan Tingkat Kecemasan Secara Efektif, Bisa dengan Olahraga Lari

“Titik awalnya adalah bertanya, apa akar dari pemikiran yang cemas dan apa yang coba dikomunikasikan? Kami akan menyarankan apa pun yang membantu seseorang untuk berhenti dan melakukan sesuatu yang berbeda jika apa yang mereka lakukan saat ini mengarah ke hal yang sangat berbahaya,” jelas Rowland.

Cara terapi tersebut dilakukan dengan mudah. Seperti rajin olahraga, relaksasi, makan sehat, menghindari alkohol, memiliki ruang untuk diam dan berefleksi, dan menyambung kembali ke alam adalah langkah positif.

2. Hindari Ketergantungan Obat

BACA JUGA:  Cara Mengelola Kecemasan dan Stres, Segera Beralih ke Gaya Hidup Sehat

Penggunaan obat tertentu memang bagus, namun dapat berakibat buruk untuk masa yang akan datang. Orang perlu berhati-hati bagaimana ketergantungan obat dapat membuat jalan hidup orang akan tidak tenang. 

"Gagasan untuk menjalani hidup yang sehat, yang disarankan oleh detoks, sangat bagus tetapi kita harus mengambil banyak langkah kecil untuk mengambil kendali dengan cara yang dapat bertahan lama di masa depan," kata Rowland.

3. Komunikasi dan Konsultasi

Bicaralah dengan teman dan keluarga lebih intens agar kamu tidak merasa sepi. Kehadiran mereka sangat penting untuk mengurangi angka risiko sakit mental, dan sebagai mahluk sosial kita memerlukan bantuan orang lain.

"Jika khawatir tentang kesehatan Anda, jangkau teman-teman dan dapatkan informasi sebanyak mungkin," saran Rowland.

Jika sudah terlalu parah, bisa mengunjungi seorang dokter atau psikolog untuk mendapatkan penanganan dan dukungan lebih lanjut.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co