Penelitian Sebut Diet Yo-yo Membahayakan Kesehatan Fisik dan Mental

05 Februari 2024 13:45

GenPI.co - Diet yo-yo, atau perputaran berat badan, mengacu pada siklus penurunan dan penambahan berat badan yang berulang-ulang melalui berbagai diet.

Dilansir Times of India, seseorang yang mengikuti pola ini mengalami fluktuasi berat badan, seringkali dengan penurunan berat badan yang cepat diikuti dengan kenaikan berat badan yang sama cepatnya.

Siklus ini dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental, karena dapat menyebabkan perubahan metabolisme, kekurangan nutrisi, dan peningkatan risiko pola makan yang tidak teratur.

BACA JUGA:  Diet Seimbang Natrium-Kalium Dapat Menurunkan Tekanan Darah

Diet yo-yo seringkali tidak efektif untuk pengelolaan berat badan jangka panjang, sehingga menekankan pentingnya perubahan gaya hidup berkelanjutan dibandingkan pendekatan cepat untuk mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat.

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di North Carolina State University berfokus pada efek negatif dari diet yo-yo, pola diet yang makin populer dalam beberapa tahun terakhir.

BACA JUGA:  Resep Wafel Pisang Oatmeal untuk Menu Sarapan yang Sehat, Cocok Buat Diet

Untuk penelitian ini, para peneliti melakukan wawancara mendalam dengan 36 orang dewasa, 13 pria dan 23 wanita, yang pernah mengalami bersepeda berat badan di mana berat badan mereka turun dan bertambah lebih dari 11 pon.

“Banyak peserta yang melakukan diet bukan karena alasan kesehatan, namun karena mereka merasakan tekanan sosial untuk menurunkan berat badan,” kata Lynsey Romo, penulis makalah penelitian dan profesor komunikasi di North Carolina State University kepada media.

BACA JUGA:  Resep Keripik Wortel, Camilan Sehat yang Nggak Bakal Bikin Gagal Diet

“Hampir semua peserta penelitian terobsesi dengan berat badan mereka,” kata Katelin Mueller, salah satu penulis studi dan mahasiswa pascasarjana di NC State.

“Penurunan berat badan menjadi titik fokus dalam hidup mereka, hingga mengalihkan perhatian mereka dari menghabiskan waktu bersama teman, keluarga, dan kolega serta mengurangi godaan penambahan berat badan seperti minum-minuman keras dan makan berlebihan.”

Para peneliti menemukan sebagian besar peserta penelitian terjebak dalam siklus tersebut.

“Pada akhirnya, penelitian ini memberi tahu kita bahwa bersepeda beban adalah praktik negatif yang dapat menyebabkan kerugian nyata bagi banyak orang,” kata Romo.

Temuan ini menunjukkan bahwa memulai diet bisa berdampak buruk bagi orang-orang yang mulai berdiet kecuali memang diperlukan secara medis.

Diet untuk memenuhi standar yang dianggap masyarakat secara tidak sengaja membuat peserta mengalami rasa malu, ketidakpuasan terhadap tubuh, ketidakbahagiaan, stres, perbandingan sosial, dan hal-hal terkait berat badan selama bertahun-tahun.

Begitu diet dimulai, sangat sulit bagi banyak orang untuk menghindari perjuangan seumur hidup dengan berat badan mereka. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co