GenPI.co - Kekurangan vitamin B12, meskipun umumnya dikaitkan dengan kelelahan, dapat bermanifestasi dalam berbagai cara yang tidak biasa dan tidak terduga yang sering kali luput dari perhatian atau disalahartikan sebagai penyebab lain.
Idealnya, orang dewasa mengonsumsi 2,4 mcg vitamin B12 dalam sehari.
Meskipun perannya penting dalam menjaga fungsi saraf, memproduksi sel darah merah, dan mendukung sintesis DNA, gejala kekurangan B12 tidak kentara dan beragam, sehingga sulit untuk didiagnosis.
Dilansir Times of India, berikut beberapa tanda dan gejala kekurangan vitamin B12 yang kurang diketahui, yang menjelaskan pentingnya mengenali dan mengatasi kondisi ini dengan segera.
Salah satu tanda kekurangan vitamin B12 yang tidak biasa adalah sensasi kesemutan atau tertusuk-tusuk, yang sering disebut paresthesia.
Sensasi ini biasanya terjadi di tangan, kaki, atau bahkan terkadang di wajah. Paresthesia muncul karena kerusakan saraf akibat defisiensi, mempengaruhi saraf tepi yang bertanggung jawab atas sensasi.
Masalah kesehatan mental, termasuk depresi, kecemasan, dan perubahan suasana hati, dapat dikaitkan dengan kekurangan vitamin B12.
B12 memainkan peran penting dalam mensintesis neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin, yang mengatur suasana hati dan emosi.
Kadar B12 yang tidak mencukupi dapat mengganggu proses ini, menyebabkan gangguan mood dan gejala psikologis.
Manifestasi mulut seperti glositis (radang lidah) dan sariawan dapat mengindikasikan kekurangan vitamin B12.
Gejala-gejala ini timbul karena adanya perubahan pada jaringan epitel mulut akibat kadar B12 yang tidak mencukupi, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman, nyeri, dan kesulitan makan atau menelan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News