Mobil Listrik Akan Kurangi Impor BBM Indonesia

06 Agustus 2021 16:01

GenPI.co - Direktur Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana mengatakan bahwa program kendaraan listrik berbasis baterai merupakan bagian transisi energi.

Menurut Rida Mulyana, pengembangan kendaraan listrik dan infrastrukturnya pada akhirnya akan mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) yang dengan sendirinya menghemat devisa.

Transformasi ini memang tidak mudah, namun dengan pengalaman dan daya saing Pertamina hal ini dapat diwujudkan dan Pertamina nanti dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan infrastruktur kendaraan listrik

BACA JUGA:  Otomotif Korsel Hyundai Luncurkan Mobil Listrik EV6

"Kami menghargai usaha dari Pertamina untuk melakukan transformasi bisnis sebagai respons perkembangan global," ujar Rida Mulyana.

Pertamina bersama Balai Besar Teknologi Konversi Energi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (B2TKE-BPPT) baru-baru ini telah membangun dua SPKLU.

BACA JUGA:  Wah, Nissan Leaf Mobil Listrik Termurah, Rp 200 Jutaan

Dua SPKLU yang berlokasi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jalan Lenteng Agung dan MT Haryono, Jakarta.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan sebagai BUMN yang masih menjalankan bisnis didominasi energi fosil.

BACA JUGA:  Mobil Listrik Bikinan UGM Juara Formula Bharat India

Maka transformasi Pertamina harus dijalankan secara signifikan dan cepat. Komitmen transisi energi juga harus dilakukan secara serius dan melibatkan program yang sangat masif.

Menurutnya, Pertamina juga telah melakukan pengukuran karbon emisi dalam 10 tahun terakhir dan telah dicapai sebesar 29 persen karbon emisi selama 2010-2020.

Hal ini akan terus ditingkatkan termasuk di sektor transportasi yang menyumbang 23 persen karbon emisi.

"Sektor transportasi ini harus menerapkan spesifikasi, untuk itu Pertamina bekerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya dengan BPPT untuk mengembangkan SPKLU," katanya.

Selain itu, kata Nicke, Pertamina juga bergerak di industri mid-streamnya yaitu pengembangan ekosistem baterai listrik bersama-sama dengan BUMN lain dalam IBC (Indonesian Battery Corporation).

Pertamina juga bekerja sama dengan pihak lain untuk sub-baterai yang diterapkan di beberapa daerah wisata dengan menyewakan kendaraan motor listrik.

“Dalam waktu dekat, kami juga akan me-launching green energy station, dimana hari ini sudah sekitar 100 SPBU Pertamina terpasang Solar PV, sehingga listriknya juga sudah green energy dan nanti akan dilengkapi dengan SPKLU,” jelasnya.

Nicke mengungkapkan, tahun ini Pertamina menargetkan 250-300 SPBU yang akan menjadi green energy station.

Bahkan, menurutnya, akan ada reward khusus bagi pelanggan yang membeli BBM di green energy station. Ini adalah komitmen Pertamina untuk mendukung tambahan bauran energi dari renewable energy di dalam energy transition.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada BPPT yang terus membina, kerja sama yang baik bersama Pertamina. Khususnya dalam peningkatan renewable energi dan energi baru di Indonesia," kata Nicke menambahkan.

Adapun tiga SPKLU lainnya merupakan sinergi dengan BPPT, yakni SPBU Lenteng Agung dan MT Haryono serta SPKLU yang berlokasi Puspitek BPPT Serpong. (ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co