Tips Merawat Mobil Matik, Gampang Banget Tapi Banyak Disepelekan

01 Oktober 2022 11:10

GenPI.co - Tren mobil matik saat ini banyak digandrungi dibandingkan dengan transmisi manual. Pasalnya, transmisi automatic lebih mudah dibanding manual.

Sebanarnya merawat mobil matic gampang, akan tetapi banyak pemiliknya yang menyepelekan.

Untuk itu para pemilik harus rajin-rajin untuk memberikan perawatan yang ekstra terhadap kendaraan jenis ini untuk mengurangi terjadinya kerusakan yang fatal.

BACA JUGA:  Putri Candrawathi Pakai Baju Tahanan Nomor Cantik

Seperti terjadinya kebocoran pada oli transmisi matik. Jika adanya kebocoran, maka akan timbul tanda-tanda seperti ketika melakukan perpindahan tuas timbul suara kasar pada bagian transmisi.

"Misalnya tiba-tiba saat ingin memindahkan tuas dari P ke D tiba-tiba muncul suara dan getaran, atau saat transmisi dipindah dari N ke D, atau N ke R," ujar Technical Specialist PT. Pertamina Lubricants (PTPL), Brahma Putra Mahayana dalam keterangan, Kamis (29/9).

BACA JUGA:  Makan Daging Kambing Biar Perkasa, Benar Nggak Sih?

"Dengan begitu harus waspada terutama jika timbulnya suara ini secara terus menerus," sambungnya.

Kebocoran pada cairan transmisi juga bisa dianggap sepele. Oli transmisi pada mobil matik sangat vital karena mobil tak bisa bekerja dengan sempurna jika volumenya berkurang.

BACA JUGA:  5 Tips Menghindari Perceraian Rumah Tangga, Jangan Sampai Salah

Volume oli transmisi harus pas agar bisa berfungsi dengan baik, jadi sedikit saja kebocoran transmisi pada mobil matik bisa menimbulkan masalah yang cukup serius.

Biasanya, ketika masalah ini terjadi mobil dalam keadaan dingin transmisi tidak berfungsi atau mobil tidak mau jalan.

Sementara ketika mesin panas, mobil baru berjalan normal. Penyakit seperti ini sering terjadi pada tahapan lanjut.

"Bagi pengguna mobil matik, diharapkan selalu rutin melakukan pengecekan terhadap transmisi, terutama mengganti oli transmisi sesuai dengan anjuran pabrikan mobil," ungkapnya.

Untuk meminimalisir hal tersebut, pemilik disarankan untuk melakukan perawatan berkala pada mobil itu setiap setiap 20.000 km.

"Pada mobil matik, system transmisi juga bisa mengalami keausan, imbasnya akan ada partikel misalkan kotoran seperti debu halus. Lama kelamaanbisa mengubah properties Pelumas seperti viskositas, warna, dan lainnya," jelasnya.

Contohnya warna, apabila oli matik menjadi lebih gelap ada baiknya transmisi matik melakukan flushing atau pengurasan oli secara total.

Selain itu, penyebab rusaknya oli matik dikarenakan adanya penguapan yang berlebih pada pelumas itu sendiri yang menghasilkan zat yang kita kenal sebagai varnish.

"Ketika melakukan penggantian oli transmisi, gunakanlah oli yang memang direkomendasikan oleh pabrikan mobil," katanya.

Selain melihat dari kondisi oli matiknya juga bisa dengan melakukan perhitungan jarak yang ditempuh.

Untuk mobil yang biasa digunakan di kota yang banyak dijumpai macet seperti Jakarta, Brahma menyarankan untuk melakukan flushing atau kuras oli matik di kelipatan 20.000 Km sampai 25.000 Km.

"Untuk flushing ini dibutuhkan oli matik yang lebih banyak, karena oli lama dikuras kemudian dimasukkan oli baru dan kemudian dikuras lagi. Sampai warna oli yang keluar kembali bening lagi," pungkasnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co