Pencurian Kabel Pengisi Daya Jadi Tantangan bagi Produsen Kendaraan Listrik

GenPI.co - Pencuri mengincar stasiun pengisian kendaraan listrik, berniat mencuri kabel yang mengandung kabel tembaga.

Dilansir AP news, harga tembaga mendekati rekor tertinggi di pasar global, yang berarti para penjahat akan mengumpulkan uang tunai dalam jumlah besar dari penjualan material tersebut.

Kabel yang dicuri sering kali menonaktifkan seluruh stasiun, memaksa pemilik kendaraan listrik di jalan mati-matian mencari pengisi daya yang berfungsi.

BACA JUGA:  Pertamina Jatimbalinus Selidiki Kendaraan Pribadi Angkut 420 Liter BBM Subsidi

Bagi pemiliknya, keadaan sulit ini bisa menjengkelkan dan membuat stres.

Pengisi daya yang rusak telah muncul sebagai hambatan terbaru bagi produsen mobil AS dalam upaya keras mereka untuk mengubah lebih banyak orang Amerika menjadi kendaraan listrik meskipun ada kekhawatiran masyarakat yang luas mengenai kelangkaan stasiun pengisian daya.

BACA JUGA:  Tesla Tarik Kembali 125.000 Kendaraan untuk Perbaiki Sistem Peringatan Sabuk Pengaman

Sekitar 4 dari 10 orang dewasa AS mengatakan mereka yakin kendaraan listrik membutuhkan waktu terlalu lama untuk diisi dayanya atau tidak mengetahui adanya stasiun pengisian daya di sekitar.

Jika menemukan stasiun pengisian daya tidak selalu berarti menemukan kabel yang berfungsi, hal ini menjadi satu lagi alasan bagi pembeli yang skeptis untuk tetap menggunakan kendaraan tradisional berbahan bakar bensin atau hibrida, setidaknya untuk saat ini.

BACA JUGA:  Sita 98 Kendaraan dan Aset Lain Milik Rita Widyasari, KPK: Terkait TPPU

Produsen mobil besar Amerika telah membuat taruhan finansial yang besar bahwa pembeli akan beralih dari mesin pembakaran ke kendaraan listrik ketika dunia menghadapi dampak perubahan iklim yang makin buruk.

Oleh karena itu, perusahaan telah menggelontorkan miliaran dolar untuk kendaraan listrik.

Stellantis memperkirakan 50% mobil penumpangnya akan menjadi kendaraan listrik pada akhir tahun 2030.

Ford menetapkan target untuk memproduksi 2 juta kendaraan listrik per tahun pada tahun 2026, sekitar 45% dari penjualan globalnya, meskipun perusahaan tersebut telah menunda target tersebut.

General Motors, yang paling ambisius dari ketiganya, telah berjanji untuk hanya menjual mobil penumpang EV pada akhir tahun 2035.

Jadwal tersebut tentu saja bergantung pada apakah perusahaan dapat meyakinkan lebih banyak calon pembeli kendaraan listrik bahwa biaya akan selalu tersedia saat mereka bepergian.

Meningkatnya pencurian kabel sepertinya tidak akan memperkuat argumen para pembuat mobil. (*)