GenPI.co - Analisis seputar isu reshuffle seperti bakal salah lagi. Posisi Mendikbud Nadiem Makarim yang disebut tak aman justu berkata sebaliknya. Nadiem justru terlihat akrab dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Memang, Megawati bukanlah Jokowi. Megawati tidak memiliki hak prerogatif di penentuan kabinet. Tapi Megawati bisa memberikan banyak warna.
BACA JUGA: Ngakunya Kebal Hukum, Nggak Tahunya Jozeph Bakal Dideportasi
Penentuan pos-pos menteri diyakini tetap didiskusikan Jokowi bersama Megawati. Nah, di tengah isu reshuffle yang banyak salah analisis, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim justru merapat ke Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Setelah berada di bawah lindungan Megawati, apakah Nadiem yang biasa disapa Mas Menteri ini, akan aman?
Jawabannya bisa iya. Bisa juga tidak. Tapi yang jelas kader-kader banteng langsung menjaga rapat Nadiem Makarim. Saat ini, kursi Nadiem sedang digoyang dari kiri mau pun kanan. Penyebabnya banyak.
Mulai dari hilangnya Pancasila dan Bahasa Indonesia dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP), hingga hilangnya nama KH Hasyim Asy’ari, pendiri NU, dalam Kamus Sejarah Indonesia jilid I.
Di tengah goyangan tersebut, Nadiem pun menemui Megawati di kediamannya, Jalan Teuku Umar Nomor 27 Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/4).
Dalam pertemuan ini, Mega bertindak sebagai Ketua Dewan Pembina Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Makanya, hadir juga Kepala BPIP Yudian Wahyudi. Megawati juga didampingi beberapa pentolan PDIP.
Ada Menkum HAM Yasonna H Laoly, Ketua DPP PDIP yang juga Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Pertemuan berlangsung sekitar dua jam. Dalam foto-foto yang beredar, Nadiem, Mega, dan yang lainnya, tampak sangat akrab. Mereka juga banyak saling lempar senyum.
Nadiem juga ikut memamerkan momen pertemuan itu di akun Instagram pribadinya, @nadiemmakarim, kemarin.
Mantan CEO Gojek itu mengajak Megawati berswafoto. “Ngobrol dua jam bersama Bu Mega. Diskusi strategi mempercepat merdeka belajar dan profil pelajar Pancasila. Saya banyak belajar dari pengalaman beliau,” tulis Nadiem.
Dengan pertemuan ini, apakah Nadiem bakal aman dari reshuffle kabinet? Tanda-tanda perlindungan PDIP untuk Nadiem diperlihatkan jelas Andreas Hugo Pareira.
Dia berharap, Nadiem tidak menjadi salah satu menteri yang akan direshuffle.
Anggota Komisi X DPR ini mengklaim, selama dua tahun bermitra, Nadiem merupakan menteri yang mampu menjalankan program pembangunan sumber daya manusia (SDM), yang merupakan program pemerintahan Jokowi.
“Saya tidak melihat ada relevansi dan urgensinya untuk mengganti Nadiem,” kata Andreas kepada wartawan, kemarin.
BACA JUGA: Moeldoko In atau Out? Tanya Orangnya Langsung yuk!
Bahkan, kata dia, selama pandemi Covid-19, Kemendikbud di bawah kepemimpinan Nadiem juga responsif dan fleksibel dalam menjalankan program-program pendidikan.
Di sisi lain, Ahmad Basarah menjawab diplomatis. Dia bilang, PDIP tidak memiliki kapasitas untuk mengevaluasi kinerja Nadiem.
Menurutnya, hanya presiden yang berhak mengevaluasi kinerja para pembantunya. “Kami hormati hak konstitusional presiden itu,” kata Basarah, kepada wartawan, kemarin. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News