Mardani Ali Sera Blak-blakan, Sampai Sebut Pagar Makan Tanaman

23 April 2021 08:25

GenPI.co - Politikus PKS Mardani Ali Sera memberi tanggapan terkait pemerasan yang dilakukan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Wali Kota Tanjungbalai HM Syahrial.

Dia menyebut tindakan oknum penyidik itu adalah sebuah tamparan keras bagi KPK yang notabene adalah institusi hukum.

BACA JUGA:  Azis Syamsudin Terseret, Kasus Suap Penyidik KPK Makin Panas!

“Pertama, kejadian ini seperti pagar makan tanaman. Memalukan dan menjadi pelajaran penting bagi KPK. Apalagi jika dikaitkan dengan institusi asal. Ini perlu diambil tindakan tegas,” ujar Mardani Ali Sera kepada GenPI.co, Kamis (22/4).

Menurutnya, perlu dilakukan audit dan penyelidikan. Hal ini, menurut Mardani, dilakukan untuk mengetahui konstruksi kasus tersebut sekaligus mengetahui apakah ada kasus lain serupa atau tidak.

“Kedua, publik perlu terus mengawasi kejadian ini dan menjaga agar KPK tetap menjadi institusi yang dicintai,” katanya.

Terakhir, Mardani juga berpesan untuk tidak melupakan kebocoran saat penggeledahan di Kalimantan.

Sebab, kebocoran informasi tersebut membuat komisi antirasuah itu gagal melakukan tugasnya.

“Kebocoran info dalam penggeledahan juga perlu mendapat perhatian seksama,” pungkasnya.

BACA JUGA: Nih Nama Lengkap AKP SR, Oknum Penyidik KPK yang Peras Wali Kota

Sementara itu, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri telah menetapkan 3 tersangka dalam kasus suap yang melibatkan penyidiknya itu.

"Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, KPK menetapkan tiga orang sebagai tersangka," ujar Ketua KPK Firli, Kamis malam.

Ketiga tersangka itu adalah penyidik KPK Stephanus Robin Pattuju, Wali Kota Tanjungbalai M Syahrial dan pengacara Maskur Husain.

Menurut Firli Bahuri, penyuapan itu dilakukan kepada Stephanus agar KPK menghentikan penyelidikan terhadap kasus dugaan proses jual beli jabatan di Pemerintahan Kota (Pemkot) Tanjungbalai.(*)

BACA JUGA: Penyidik KPK AKP SR Berulah, 2 Lembaga Hukum Langsung Tercoreng

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co