GenPI.co - Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan angkat bicara soal ditutupnya mata eks sekretaris FPI Munarman dengan kain hitam dan tangannya diborgol saat dibawa polisi ke Polda Metro Jaya.
Menurutnya, bahwa itu merupakan bagian dari standar operasional prosedur.
BACA JUGA: Pernyataan Polri Tegas, Munarman Tak Bisa Berkelit
"Untuk menghindari target mengenali operator atau petugas lapangan, maka perlu menutup mata pelaku agar tidak mengenali petugas lapangan," ujar Ramadhan saat dikonfirmasi GenPI.co, Rabu (28/4/2021).
Dia menambahkan ada dua pertimbangan terkait hal tersebut. Hal yang pertama yakni pertimbangan kejahatan teror merupakan tindakan yang terorganisir memiliki jaringan luas.
Sehingga, penangkapan satu jaringan akan membuka yang lainnya.
"Pertimbangan kedua, sifat bahaya dari kelompok teror yang bisa berujung ancaman jiwa petugas lapangan," terangnya.
Namun demikian, penjelasan secara terpisah datang dari pengacara eks FPI, Aziz Yanuar. Dirinya menyayangkan sikap kepolisian yang menutup mata dan tangan Munarman diborgol.
Dirinya menganggap hal itu sebagai tindakan melanggar hak asasi manusia (HAM).
BACA JUGA: Munarman Disebut Terlibat ISIS, Kuasa Hukumnya Bilang Begini
"Ditutup matanya, ditekan seperti itu. Itu yang kami sangat sesalkan," tegas Aziz di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Namun, dirinya tidak mengetahui alasan polisi melakukan hal tersebut.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News