GenPI.co - Pakar komunikasi Ade Armando menegaskan bahwa Munarman memang harus ditangkap.Maka, jika ada yang nyinyir soal penangkapan itu, dia meminta untuk mengabaikan saja.
Dia membeber, eks sekretaris umum FPI ditangkap karena diduga terlibat dalam jaringan terorisme, yakni menggerakan orang lain untuk melakukan tindak pidana yang masuk dalam kejahatan luar biasa itu.
BACA JUGA: Warning Politisi PPP Soal Penangkapan Munarman, Bikin Merinding!
“Kalau ada yang nyinyir cara polisi mengambil paksa Munarman yang tidak sempat membawa sandal kesayangannya, biarkan saja,” kata ulas dia dalam tayangan Logika Ade Armando di kanal YouTube CokroTV.
Hal itu juga berlaku saat menanggapi nyinyiran menangani mata Munarman yang ditutup saat digiring polisi.
“Kalau Fadli Zon dan Refly Harun tidak percaya bahwa Munarman adalah teroris, ya biarkan saja,” tambah dia.
Dosen Universitas Indonesia itu menyebut bahwa Munarman tidak mengalami penyiksaan dari polisi, dipukul atau ditembak.
Soal dia dijemput paksa, diborgol dan ditutup matanya, Ade menyebut hal itu dilakukan karena pria 52 tahun adalah terduga teroris, meski belum tentu dia terlibat.
“Cara polisi menangkap Munarman harus dipahami dalam konteks bahwa polisi sedang berhadapan dengan seorang yang mungkin bertanggung jawab atas rencana yang kalau saja tidak dicegah bisa mematikan ratusan jiwa manusia,” urai dia.
BACA JUGA: Legislator PKB Beber Rekam Jejak Munarman, Tak Disangka!
Ade menambahkan, desakan untuk menahan Munarman sudah muncul sejak lama. Bahwa polisi tidak begitu saja memenuhi desakan itu menunjukkan kehati-hatian agar agar jangan sampai tidak terjadi tindakan salah tangkap.
“Jka saat ini polisi menangkap melalui aksi yang bisa disaksikan banyak orang, direkam dan disebarluaskan melalui media massa, itu menunjukkan bahwa polisi sudah merasa yakin bahwa MUnarman memang orang yang harus segera ditahan,” ucapnya.
BACA JUGA: Soal Munarman, Aziz Yanuar Mendadak Sebut 10 Pengakuan
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News