GenPI.co - Safari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali diungkit. Maksudnya banyak yang baru paham. Ternyata ada udang di balik batu.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, mencoba mengupas ini.
BACA JUGA: Pasukan Setan TNI Diancam KKB, Isinya Menggetarkan Jiwa
Kemungkinannya bisa macam-macam. Arahnya juga bisa ke mana-mana.
Pertama, Anies sedang menunjukkan kepada pemerintah pusat bagaimana cara mengelola pangan.
DKI Jakarta memang tidak miliki lahan, tetapi politik kemitraan dengan daerah untuk suplai pangan bisa menyelesaikan itu.
"Kondisi ini jelas politis, meskipun terkait kinerja, tetapi Anies jelas memanfaatkan momentum itu untuk mendulang populisme," ujar Dedi saat dihubungi, Selasa (4/5/2021).
Kedua, Dedi melihat ada upaya menyelam sambil minum air. Anies memang bekerja. Tapi dia bekerja sambil membangun jaringan dan konsolidasi personal menuju kontestasi Pilpres 2024.
"Anies tidak mungkin turun langsung menangani urusan BUMD jika ia tidak melihat peluang popularitas dan elektabilitas," tutur Dosen Universitas Telkom itu.
Beberapa waktu lalu Anies Baswedan memang melakukan safari ke sejumlah daerah.
BACA JUGA: India Ampun-ampunan, Warga Meninggal di Mana-Mana
Dia menggarap potensi kerja sama pangan dengan daerah khususnya hasil pertanian seperti stok beras.
Dalam safari ke sejumlah daerah itu, Anies sempat bertemu kepala daerah.
Dari mulai Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, semua disambangi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News