GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang menilai bahwa keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melebur Kemendikbud dan Kemenristek sudah tepat.
Pasalnya, peleburan kedua kementerian itu bisa menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Terutama, dalam penggabungan bidang riset dan pendidikan di Indonesia.
BACA JUGA: Nyanyian Maut Benny K Harman Soal Pemecatan Novel, Seret Jokowi
“Mungkin itu tujuan utama Jokowi dalam menggabungkan kedua kementerian itu, terutama untuk menggabungkan pendidikan, penelitian, dan implementasinya,” ujarnya kepada GenPi.co.
Menurut Ngorang, penelitian di Indonesia jumlahnya sudah sangat banyak. Namun, masih sangat sedikit yang memiliki dampak yang berarti bagi masyarakat.
“Padahal, yang penting itu adalah bagaimana penelitian itu diterapkan, terutama penelitian di bidang teknologi dan kesehatan,” ungkapnya.
BACA JUGA: Jokowi Angkat Megawati di BRIN, Komentar Guru Besar UI Menohok!
Ngorang mengatakan bahwa Kemenristek memang berdiri sebagai kementerian sendiri. Namun, tidak merawat hubungan yang baik dengan perguruan tinggi.
“Padahal, keilmuan itu ada di perguruan tinggi,” katanya.
Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu menilai bahwa selama ini Mantan Menristek Bambang Brodjonegoro tak mempunyai arah kebijakan yang jelas.
“Dia bingung harus masuk ke mana, karena ke perguruan tinggi juga tidak punya wewenang, padahal pusat ilmu pengetahuan itu ada di perguruan tinggi,” tuturnya.
Ngorang memaparkan bahwa ide untuk membentuk Kemendikbud-Ristek itu sudah baik.
“Namun, dalam pelaksanaannya harus diperhatikan agar para dosen yang ingin meneliti, fokus pada penelitian saja,” paparnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News