Pengakuan Abraham Samad Mengejutkan, KPK Tanpa Novel Baswedan...

10 Mei 2021 03:30

GenPI.co - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad blak-blakan menilai, jika Novel Baswedan diberhentikan dan disingkirkan dari KPK, maka tak akan ada lagi OTT (Operasi Tangkap Tangan) kelas menteri.

Abraham Samad mengungkapkan hal tersebut dalam diskusi Polemik Trijaya berjudul 'Dramaturgi KPK', Sabtu (8/5). 

BACA JUGA: Suara Lantang Pendiri OPM Beber Veronica Koman: Provokator Papua

Menurut Abraham Samad, sebenarnya kejadian hari ini polemik berita ketidaklulusan teman-teman kita dari hasil tes kebangsaan bukanlah ujug-ujug seperti yang ada sekarang ini. 

"Menurut saya, ini ada semacam sebuah keinginan atau semacam skenario, karena apa, sejak revisi UU di dalamnya kan salah satunya mengisyaratkan tentang mereka nanti pegawainya beralih menjadi ASN," jelas Abraham Samad.

"Pada saat itu ada semacam tujuan, menurut saya men-screening pegawai-pegawai KPK. Agar mungkin dimaksudkan, yang diharapkan bisa lanjut menjadi pegawai KPK adalah orang-orang yang bisa dianggap tidak membahayakan pemberantasan korupsi," lanjutnya.

BACA JUGA: Taktik Kuno Pasukan Setan TNI Bikin KKB Teroris Papua Kocar-kacir

Abraham menjamin 75 orang yang dinyatakan tidak lulus TWK memiliki integritas dalam memberantas korupsi. 

Dia bahkan tidak bisa membayangkan apakah masih ada OTT sekelas menteri apabila Novel Baswedan dan kawan-kawan tidak lagi berada di tubuh lembaga antirasuah tersebut.

"Kalau kita lihat karakter dan sikap mereka, mereka orang-orang yang tidak bisa diajak kompromi untuk melakukan hal-hal yang sikapnya tanda kutip, mereka tegak lurus, dan tetap menjaga marwah KPK," tegas Abraham Samad.

"Saya tidak bisa membayangkan kalau mereka semua ini disingkirkan, apakah masih ada OTT sekelas menteri, apakah masih ada OTT yang mencengangkan, apakah masih ada pemberantasan korupsi yang kita harapkan bila mereka semua tidak ada," tambahnya.

Namun, pernyataan tegas Abraham Samad ini langsung ditanggapi oleh mantan Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. 

Ferdinand Hutahaean tampak tidak setuju dengan pernyataan itu, Ferdinand menyebutkan bahwa pernyataan Abraham Samad itu tidak jelas, dan hanya berdasarkan asumsi pribadi.

"Pernyataan Abraham Samad ini tak jelas basis berpikirnya kecuali hanya asumsi pribadi semata," jelas Ferdinand Hutahaean dalam akun Twitter @FerdinandHaean3/.

Pasalnya, menurut Ferdinand Hutahaean, di luar sana masih banyak puluhan juta orang yang beranggapan, jika KPK tak ada Novel Baswedan, maka akan lebih baik.

Eks anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini juga menyebut, ada banyak orang yang percaya bahwa tanpa Novel Baswedan di KPK, maka korupsi akan lebih ditindak tegas.

"Padahal di luar sana setidaknya menurut saya puluhan jutaan orang menganggap jika @KPK_RI tanpa Novel, maka KPK akan lebih baik dan korupsi akan ditindak lebih tegas," kata Ferdinand Hutahaean.

Sebelumnya, kabar pemberhentian 75 pegawai KPK berembus kencang, setelah dinyatakan tidak lulus asesmen TWK, yang dijadikan acuan untuk peralihan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di KPK.

Novel Baswedan pun sebelumnya telah mendengar kabar tersebut, dan mengatakan bahwa tidak lulusnya dalam TWK tersebut, sebagai cara dari pihak yang ingin menyingkirkan dirinya dan pegawai KPK yang berintegritas.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co