GenPI.co - Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku menemukan banyak pegawai berintegritas masuk dalam kelompok 75 orang yang tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK).
"Ternyata orang-orang yang masuk dalam kelompok itu adalah yang justru punya integritas mapan, menjadi teladan bagi kawan-kawan, dan kritis," jelas Novel Baswedan saat ditemui GenPI.co di Jakarta Timur, Selasa (18/5).
BACA JUGA: Suara Lantang Habib Rizieq Bikin Hakim dan Jaksa Terpaku, Kaget
Oleh sebab itu, dirinya tidak yakin ketidaklulusan orang-orang yang dikatakan berintegritas tersebut dikarenakan oleh tes.
"Saya yakin tidak lulusnya karena memang ditarget untuk tidak lulus, agar disingkirkan. Kenapa bisa begitu? Karena ada upaya dengan sungguh-sungguh untuk memasukan norma harus ada tes," ungkap Novel Baswedan.
Selain itu, menurut Novel Baswedan, banyak pertanyaan menyerang permasalahan agama dan privasi dalam tes wawasan kebangsaan (TWK).
"Ini mengganggu sekali. Akan tetapi dalam proses wawancara saya melihat seperti ada pembenturan. Seolah-olah ASN harus nurut kepada atasan dengan masalah integritas," bebernya.
BACA JUGA: Tangis Rachmawati Soekarnoputri Mendadak Pecah, Bongkar Tragedi
Menurut Novel, dalam pembenturan itu, pihaknya lebih condong memilih integritas.
Dirinya lantas memberi contoh sebuah pertanyaan ‘bagaimana jika diintervensi oleh seorang pejabat ASN di luar KPK?’
"Saya katakan, intervensi itu tidak boleh kalau dalam penyidikan. Itu bisa jadi menghalangi penyidikan, sedangkan ASN harus taat kepada undang-undang kalau ada dugaan tindak pidana wajib melaporkan," pungkas Novel Baswedan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News