GenPI.co - Lembaga Puspoll Indonesia merilis hasil survei kinerja Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Ma’ruf Amin yang merasa puas dengan sebanyak 71,4 persen responden.
Menanggapi hasil survei itu, Pengamat Komunikasi dan Politik Jamilludin Ritonga menyebut ada keanehan.
BACA JUGA: Akun Novel Diretas, Tapi Barekskrim Urung Mengusut! Pasalnya..
"Hasil survei tersebut hanya berdasarkan persepsi masyarakat terhadap kinerja mereka. Namanya persepsi, tentu tidak selamanya mencerminkan realitas," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Senin (24/5/2021).
Dia juga menambahkan bahwa ada survei yang justru menyatakan masyarakat Indonesia sulit membeli beras. Hal itu diartikan secara ekonomi sebagian masyarakat mengalami keterpurukan.
"Karena itu, sulit rasanya kalau kelompok masyarakat seperti itu menilai kinerja Jokowi-Ma'ruf di bidang ekonomi baik," jelasnya.
Akademisi itu menambahkan bahwa indeks demokrasi Indonesia terus turun. Bahkan, saat ini menduduki peringkat ke-64 dengan skornya hanya 6.3, yang berarti terendah dalam kurun waktu 14 tahun terakhir.
"Jadi, ada kemungkinan hasil sampelnya lebih banyak yang mendukung Jokowi-Maaruf, maka wajar saja kalau hasil survei seperti itu," tegas dia.
BACA JUGA: Elektabilitas Prabowo Tertinggi Menurut Hasil Survei, Tapi..
Namun, sebaliknya, kalau sampelnya lebih banyak dari yang oposisi, bisa jadi hasilnya akan berbeda.
"Karena itu, penting dalam survei seperti itu mempertimbangkan sampel berdasarkan orientasi politiknya. Sampel sebaiknya diambil secara proporsional," tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News