Perjanjian Batu Tulis Sudah Tamat, Ini Nasib Koalisi Prabowo-Mega

30 Mei 2021 16:40

GenPI.co - Perjanjian batu tulis yang disepakati Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ternyata sudah kedaluwarsa pada Pemilu 2009.

Hal itu ditegaskan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto dalam diskusi daring SARA Syndicate di Jakarta beberapa waktu lalu.

Pengamat Komunikasi dan Politik Jamiluddin Ritonga menjelaskan, penegasan Hasto itu hanya berlaku saat itu saja.

BACA JUGA:  Sangat Berbahaya! Setelah Makan Pare Jangan Mengonsumsi Ini

"Perjanjian ini dinilai sudah tidak berlaku lagi dengan kalahnya pasangan Mega-Prabowo pada pilpres 2009," jelas Jamiluddin.

Namun, Jamiluddin menjelaskan peluang PDIP dan Gerindra untuk berkoalisi pada Pilpres 2024 masih sangat terbuka.

BACA JUGA:  Tokoh NU Blak-blakan: Jokowi Sedang Mengkritik Presiden Indonesia

"Masalahnya, tinggal siapa yang akan jadi capres dan cawapres? Kalau dilihat dari logika politik, seharusnya capres-nya PDIP dan cawapres-nya dari Gerindra," ungkap Jamiluddin.

Logika itu didasari dari perolehan suara pada Pileg 2019, yang mana PDIP memperoleh suara paling banyak.

BACA JUGA:  Emosi Presiden Jokowi Mengejutkan, Semua Menteri Terdiam

"Kedekatan hubungan Prabowo-Mega menjadi sedikit harapan duet dengan Puan untuk nyapres," sambungnya.

Bahkan, Jamiluddin juga menjelaskan kedekatan keduanya didukung sejak Prabowo masuk Kabinet Jokowi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Annissa Nur Jannah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co