GenPI.co - Usulan PDIP terkiat pilpres yang diikuti dua calon pasangan dan digelar satu putaran direspons Refly Harun. Ahli Hukum Tata Negara itu kasih jawaban telak.
“Saya tidak tahu, jangan-jangan pasangan pertama yang dimaksud adalah Prabowo Subianto dan Puan Maharani satunya lagi calon luar istana,” ujar Refly di kanal YouTube pribadinya, Senin (31/5)
GenPI.co sudah diiizinkan mengutipnya. Refly juga menilai bahwa demokrasi telah dibajak.
Menurutnya, yang namanya kontestasi Pemilu termasuk Pilpres secara langsung itu adalah kontestasi yang sedapat mungkin bisa terbuka.
“Terbuka untuk kandidat yang memenuhi syarat tentunya,” kata Refly.
Tidak hanya itu, Refly juga mengimbau agar jangan sampai ada rekayasa tertentu yang membuat para calon presiden potensial tersungkur tidak bisa mencalonkan diri.
“Karena oligarki kekuatan partai-partai politik yang ada itu memborong semua partai politik dan hanya menyisakan kemungkinan aliansi di antara partai-partai kecil untuk satu pasangan calon lagi,” ujarnya.
Refly juga mengaku sempat memprediksi bahwa solidaritas istana akan membuahkan koalisi antara 6 partai politik yang menghasilkan 1 pasangan calon.
Sedangkan satu pasangan lagi, menurutnya akan timbul dari PKS, PAN, dan Partai Demokrat.
“PKS dan Partai Demokrat saja tidak bisa, PKS dan PAN saja tidak bisa. Karena itu pasti akan dibiarkan untuk mengajukan suatu pasangan calon kalau skenarionya adalah memborong semua partai politik,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News