GenPI.co - Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa) menyebut pemerintah telah gagal dalam menggenjot pemulihan ekonomi Indonesia.
Hal itu terlihat dari kekesalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap jajaran kabinetnya terkait terkait serapan APBD dan APBN kuartal I 2021.
"Bukti bahwa pemerintah telah gagal menyelamatkan kondisi negara dari situasi pandemi covid-19," Ketua BaraNusa) Adi Kurniawan dalam keterangannya.
Adi menyebut bahwa pihaknya telah berkali-kali meminta Jokowi untuk mebali mengevaluasi kabinetnya.
Sebab BaraNusa memandang perlu bagi Jokowi untuk merombak kabinetnya yang dianggap tidak bekerja maksimal.
"Jokowi mungkin lebih senang mendengar masukan dari asal bapak senang yang sudah jelas hanya mengincar posisi jabatan,” katanya.
Padahal, lanjutnya, dari kalangan pendukungnnya yang berada di lapangan merasakan langsung bagaimana untung ruginya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
Karena itu, Adi menilai tidak ada gunanya Jokowi melontarkan kekesalannya di hadapan publik, bila tidak diikuti dengan upaya perombakan kabinet.
Kelompok sukarelawan yang mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf pada 2019 itu menilai pemerintah sangat lambat menggenjot perekonomian nasional.
Sementara Indonesia masih stagnan di minus 0.74 persen, negara-negara Asia lain seperti China dan Singapura yang sama-sama dihantam pandemi telah mengalami pertumbuhan ekonomi.
Adi kemudian meminta Jokowi mengganti para menterinya yang tidak dianggap gagal memulihakn ekonomi nasiona.
"Khususnya Erick Thohir, Sri Mulyani, Sofyan Djalil dan Syahrul Yasin Limpo, karena telah membuat petani sengsara akibat harga pupuk yang melambung," pungkas Adi.(JPNN/GenPI)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News