GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung memberikan pandangannya terkait pelantikan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilantik menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Pelantikan itu tetap dilaksanakan, meski mendapat protes dan penolakan dari banyak pihak, termasuk para pegawai KPK yang hendak dilantik.
Menurut Rocky, pelantikan pegawai KPK itu tak suci, karena terjadi pemaksaan.
“Mungkin saja ada beberapa orang yang terpaksa harus mengiyakan karena akan dijadikan contoh oleh KPK sebagai orang-orang yang ‘taat aturan’,” ujarnya dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (1/6).
Rocky mengatakan bahwa bisa saja ada pegawai KPK yang memiliki kegelisahan di dalam hati kecilnya. Kegelisahan itu yang nantinya bisa membayangi pekerjaan mereka di KPK.
“Karena ada pemaksaan, maka kelegaan dalam bekerja itu enggak muncul,” katanya.
Akademisi itu memaparkan bahwa pelantikan pada 1 Juni kemarin itu adalah sesuatu yang direkayasa.
“Demi menyelamatkan momentum 1 Juni, maka harus tetap ada upacara. Jadi itu hanya rekayasa saja agar tak ada kegetiran pada 1 Juni itu. ini yang dinamakan arogansi ideologis,” paparnya.
Filsuf itu menilai bahwa banyak pihak yang sengaja ingin memberi kesan bahwa Pancasila tak lagi berefek jika tak mampu menjabat pegawai KPK sebagai ASN.
“Padahal, Pancasila itu sudah menetap jadi fondasi dan kesepakatan kultural. Kenapa harus dicari-cari pembenaran bahwa 1 Juni itu hari Pancasila karena ada pelantikan KPK?” ungkap Rocky Gerung.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News