GenPI.co - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon, menyoroti manuver Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk modernisasi Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam).
Fadli Zon ikut angkat suara terkait rencana Kemhan dengan menyatukan alokasi anggaran pertahanan 25 tahun untuk memenuhi Alpalhankam.
Menurut Fadli Zon, rencana tersebut merupakan sebuah terobosan dan bisa menjadi jawaban untuk mempercepat modernisasi Alpalhankam TNI.
“Banyak orang juga lupa, jika saat ini kita berada di tahap akhir program Kekuatan Pokok Minimum, atau MEF (Minimum Essential Force), yang telah dimulai sejak 2009 silam,” ujarnya kepada GenPi.co, Senin (7/6).
Menurut Fadli Zon, MEF merupakan program yang dirancang untuk memodernisasi kekuatan pertahanan Tanah Air.
Tidak hanya itu saja, MEF dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu Tahap I (2009-2014), Tahap II (2014-2019), dan Tahap III (2019-2024).
“Dalam tiap tahap MEF, pemerintah menganggarkan kurang lebih sebesar Rp150 triliun untuk belanja Alutsista. Jadi, kurang lebih tiap tahun anggarannya adalah Rp30 triliun,” katanya.
Fadli Zon menilai sangat wajar jika pemerintah menyusun rancangan program strategis baru untuk meneruskan MEF. Sebab, program tersebut akan berakhir pada 2024.
“Sebagaimana kita ketahui, dalam pelaksanaannya program MEF tidak berjalan mulus seperti yang direncanakan. Untuk itulah dibutuhkan jalan baru dan juga rencana baru,” imbuhnya.
Berdasar data Kementerian Pertahanan, pada Oktober 2020 TNI AD baru memiliki 77 persen kekuatan pokok minimal (minimum essential force/MEF), TNI AL 67,57 persen, dan TNI AU 45,19 persen.
“Jadi, kalkulasi kasarnya, dengan model penganggaran yang berlaku selama ini, MEF kemungkinan tidak akan bisa mencapai 100 persen di tahun 2024,” ujar Fadli Zon.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News