GenPI.co - Serangan Habib Rizieq ke Budi Gunawan dipatahkan BIN. Kepala BIN Budi Gunawan membantah kalau dirinya pernah bertemu dengan mantan pentolan Front Pembela Islam (FPI) di Mekah, Arab Saudi.
Eks Pentolan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab melalui pleidoinya memang sempat menyinggung pertemuan dengan Budi Gunawan.
Semua itu dibuka Rizieq saat pembelaan atas tuntutan jaksa dalam kasus swab test RS UMMI Bogor, Jawa Barat.
Rizieq mengatakan, tak lama berselang pada awal Juni 2017, dia kembali berkomunikasi dengan pejabat dalam negeri.
Kala itu Rizieq bertemu secara tatap muka dengan Budi Gunawan di salah satu hotel di Kota Jeddah.
Hanya saja, Rizieq tak membeberkan secara detail mengenai isi pertemuannya dengan Budi Gunawan.
Dia hanya menjelaskan, bahwa dari pertemuan tersebut menghasilkan sebuah kesepakatan.
"Hasil pertemuan tersebut sangat bagus, kita buat kesepakatan tertulis hitam di atas putih, yang ditandatangani oleh saya, dan Komandan Operasional BIN Mayjen TNI (Pur) Agus Soehartodi," katanya.
Penandatanganan kesepakatan itu dilakukan di hadapan Kepala BIN dan timnya.
"Kemudian surat tersebut dibawa ke Jakarta dan dipersaksikan, serta ditandatangani Ketua Umum MUI Pusat, KH Ma’ruf Amin, yang kini menjadi Wakil Presiden RI," tambah Rizieq.
Di antara isi kesepakatan itu adalah setop semua kasus Rizieq dan kawan-kawan.
Tidak ada lagi fitnah kriminalisasi dan sepakat mengedepankan dialog dari pada pengerahan massa.
"Serta siap mendukung semua kebijakan Pemerintahan Jokowi selama tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam dan konstitusi negara Indonesia," sambungnya.
Soal ini, BIN punya jawaban beda. Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto, mengklarifikasi ucapan Rizieq, Jumat, 11 Juni 2021.
"Tentang pertemuan dengan Pak BG (Budi Gunawan) di Arab Saudi tidak pernah terjadi. Sedangkan mengenai pertemuan dengan Pak Tito selaku Kapolri pada waktu itu agar ditanyakan langsung kepada beliau," katannya.
Kemudian, kata dia, soal surat yang beredar belum pernah melihat sebelumnya.
Selama ini MoU hanya dilakukan antar lembaga, bukan dengan perorangan. Pada setiap MoU biasanya dituangkan dalam surat dan kop suratnya berlogo instansi resmi.
"Karena saya belum pernah melihat maka belum bisa memberi konfirmasi. Di BIN sendiri tidak ada arsip surat dimaksud, biasanya jika ada MoU pasti ada arsip," katanya.
Atas dasar itu, dia meminta perihal surat tersebut ditanyakan otentikasinya ke Rizieq Shihab.
"Karena ini sudah masuk di persidangan, maka jika surat tersebut ditunjukkan, hakim lah yang menilai keabsahan dan kebenaran surat itu secara hukum setelah ada uji forensik," tambahnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News