GenPI.co - Ada kecurigaan yang disiratkan Direktur Eksekutif Indo Parameter Tri Wibowo Santoso terhadap lembaga survei. Kecurigaan ini muncul terkait kandidat capres di Pilpres 2024.
Bowo mengatakan, selama ini nama-nama kandidat capres yang dimunculkan lembaga survei, selalu itu-itu saja. Tidak ada tokoh baru.
Publik tidak asing mendengar nama Ganjar Pranowo, Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, AHY, Sandiaga Uno, hingga Puan Maharani.
Nama-nama inilah yang selalu disebut oleh lembaga survei. "Saya curiga pertanyaannya sudah di-create," ungkapnya.
Itu membuat tokoh-tokoh yang muncul seperti saat ini. Nama-namanya itu-itu saja seperti tak ada stok lain. Responden pun seperti tidak [unya pilihan lagi
Menurut Bowo, pembeberan latar belakang para kandidat penting, agar lembaga survei tidak dikesankan negatif, seperti dituding hasil pesanan figur tertentu.
"Hasil survei bisa jauh dari kesan 'bayaran' dari kelompok dan pihak tertentu," ujar alumnus Universitas Bung Karno tersebut.
Dan yang lebih penting lagi, ini juga bagian dari edukasi politik ke masyarakat
Misalnya, lembaga survei bisa memaparkan rekam jejak termasuk kasus hukum masing-masing kandidat capres 2024 kepada responden sebelum disuruh memilih nama.
Dengan begitu, nama yang muncul ke permukaan sebagai capres potensial tidak selalu figur yang sama.
"Bila dalam hasil survei capres dan cawapres disertakan track record figur, masyarakat tidak seperti membeli kucing dalam karung saat menentukan pilihannya," tambahnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News