GenPI.co - Presiden Joko Widodo sudah menegaskan bahwa dirinya tidak pernah berminat untuk menjabat selama 3 periode.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah, Minggu (20/6) di Jakarta.
Dia mengatakan itu untuk menanggapi survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyebut besar massa pemilih PDIP mendukung Jokowi maju di Pilpres 2024, yakni mencapai 66 persen.
Menurut Basarah, Presiden Jokowi menganggap orang-orang yang memunculkan gagasan tiga periode mau cari muka.
Dalam ungkapan satire, ucap Basarah, Presiden Jokowi menganggap orang-orang yang memunculkan gagasan 3 periode mau cari muka, ingin menampar muka dan hendak menjerumuskannya.
"Jadi, kalau subjeknya saja sudah tidak mau, saya kira sangat tidak elok konstitusi kita dipermainkan hanya kepentingan orang per orang saja," ucap Wakil Ketua MPR ini.
Dia juga dengan tegas mengatakan bahwa PDIP dengan tegas menolak wacana 3 periode tersebut.
Basarah juga mengatakan PDIP menolak adanya narasi presiden dipilih oleh MPR.
Kalau pun ada amandemen, PDIP ingin amandemen terbatas yakni supaya MPR bisa menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).
"Tidak mau melebar ke mana-mana, hanya menambah satu ayat di pasal 3 UUD 1945 yaitu MPR diberikan wewenang untuk menetapkan haluan dan haluan pembangunan nasional," paparnya.
Basarah menjelaskan adanya amandemen agar MPR menetapkan GBHN itu guna pembangunan nasional terus berlanjut.
Sehingga, tambah dia, ketika pemimpin berganti program pembangunan nasional tidak berhenti.
Dia dengan tegas mengatakan bahwa PDIP akan menarik diri dari agenda amandemen terhadap UUD 1945 jika mengarah kepada perubahan masa jabatan presiden.(ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News