Akademisi: Ada Tokoh Utama Punya Dendam ke Habib Rizieq Shihab

22 Juni 2021 09:45

GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung mendadak ikut buka suara terkait polemik eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang akan dijatuhi vonis pada sidang kasus swab test RS UMMI pada Kamis (24/6/2021).

Dalam analisis kasus ini, Rocky Gerung menilai fakta hukum tidak bisa dilepaskan dari latar belakang politik.

Hal tersebut diungkapkan pengamat politik ini dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official. Sebab, Rocky Gerung menduga ada tokoh utama yang punya dendam dengan Habib Rizieq.

BACA JUGA:  Akademisi Blak-blakan: Pemerintah Jokowi Bahaya, Juli Bisa Jebol

"Kita selalu menganalisis fakta hukum dengan latar belakang politik. Khususnya pada tokoh oposisi. Tidak mungkin jaksa atau hakim lepas dari variabel politik," jelas Rocky Gerung dikutip GenPI.co, Senin (21/6).

Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia ini berkata demikian karena menurutnya beberapa tahun belakangan tokoh kritis kerap dikaitkan dengan ketidaksukaan Istana.

BACA JUGA:  Pengakuan Habib Rizieq Sangat Mengejutkan, Seret Presiden Jokowi

"Tetap kita di Indonesia 5-6 tahun terakhir semua kasus yang menyangkut tokoh kritis sering dikaitkan ketidaksukaan Istana. Itu yang mesti kita awasi supaya tidak pengaruhi keputusan hakim," ungkapnya.

Menurut analisis Rocky Gerung, Habib Rizieq akan selalu dikejar masalah. Apabila kasus sebelumnya tidak cukup kuat, maka seolah harus dihadirkan kasus lainnya.

"Kalau kasus sebelumnya soal kerumunan segala macam tidak cukup kuat, maka seolah harus dihadirkan kasus lain. Padahal ini rangkaian. Kita tahu Habib Rizieq Shihab diuber-uber," bebernya.

Oleh karena itu, Rocky Gerung menilai kekuasaan tengah mengintai kesalahan Habib Rizieq dan keputusannya akan tergantung pada konstelasi politik dua hari ke depan.

"Kalau konstelasi berubah, hakim melihat fakta-fakta lain yang memungkinkan, kebijakan hakim mengabaikan tuntutan politik. Kan, hakim dibekali prinsip tidak boleh diganggu siapapun. Kalau rasa keadilan hakim melihat ini rentetan menjebak Habib Rizieq, maka dia bisa berbalik jadi bijak," jelasnya.

Menurut Rocky Gerung, meski ada kemungkinan Habib Rizieq dibebaskan. Namun, ia tetap menilai ada berbagai pihak yang menuntutnya lagi.

"Hukum harus berlaku sama. Nanti hakim bisa bikin poin baru. Bohongnya Habib Rizieq bisa berlaku pada peristiwa lain di mana pejabat bohong. Sembunyikan informasi kesehatan bisa dianggap bohong," ujar Rocky Gerung.

Saat ini, Menurutnya, hal yang personal tidak lagi bisa diterangkan. Oleh sebab itu, dia menduga ada tokoh utama di Indonesia yang memiliki dendam kepada Habib Rizieq.

"Ini problem dalam politik Indonesia, hal yang sifatnya personal nggak bisa diterangkan, sama seperti dulu, saya menduga ada seorang tokoh utama di republik ini yang punya dendam ke Habib Rizieq. Kita mesti lihat variabel itu," ungkapnya.

Pasalnya, menurut Rocky Gerung, bahwa sebenarnya ada upaya rekonsiliasi. Namun, dia menilai ada pihak yang enggan rekonsiliasi supaya Habib Riziq terus ditawan.

"Tapi bangsa ini terpecah karena problem agama, terpecah karena sentimen non politis yang dieksploitasi mereka yang tidak mau rekonsiliasi, supaya Habib Rizieq ditawan terus demi meloloskan pihak lain," ujar Rocky Gerung.

"Di belakang analisis ini, ada semacam pertandingan radikalisme dan nasionalisme," imbuhnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co