Polemik di Madura Pecah, Ini Manuver yang Harus Diambil Aparat

23 Juni 2021 00:20

GenPI.co - Pengamat Keamanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyoroti polemik yang terjadi di Madura.

Menurut dia, kerusuhan pecah bisa terjadi karena akibat diskriminasi sosial dengan warga Surabaya menjadi hal yang perlu diperhatikan.

"Madura ini memang spesial soal ini, saya kira sangat memungkinkan kalau pendekatan keras dan lunak perlu ditegakkan," ucap Khairul kepada GenPI.co, Selasa (22/6).

BACA JUGA:  Kabar Gembira dari Kemenkes soal Vaksin Covid-19

Selain itu, Khairul menilai bahwa aparat hukum yang diberi mandat Presiden Joko Widodo harus segera mengambil sikap tegas.

"TNI-Polri tentu harus bersikap tegas dan tidak pandang bulu," tambahnya.

BACA JUGA:  Kemenkes Beber Alasan Administrasi Vaksinasi Covid-19 Diperlukan

Khairul menjelaskan bahwa masyarakat juga membutuhkan perlakuan adil.

Meski kasus covid-19 meningkat di Madura, aparat hukum harus konsisten disiplin terkait protokol kesehatan (Prokes).

BACA JUGA:  Lonjakan Pasien Covid-19, Rumah Sakit di Boyolali Mulai Penuh

"Saya rasa aparat hukum itu perlu lebih tegas dalam upaya penegakkan di masyarakat. Jangan ada yang membeda-bedakan," jelasnya.

Dengan demikian, Khairul menyoroti langkah TNI-Polri dalam mengurai gangguan keamanan di Madura dan Surabaya.

"Yang harus dievaluasi ialah aparat dalam menegakkan disiplin, penegakkan keamanan, dan prosedur-prosedur terhadap penanganan covid-19," kata Khairul. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu Reporter: Puji Langgeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co