GenPI.co - Indonesia Corruption Watch (ICW) blak-blakan menilai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri berhasil mengobrak-abrik KPK dengan berbagai kebijakan kontroversi, bahkan sukses menyingkirkan puluhan pegawai berintegritas.
Pasalnya, hal tersebut dimulai sejak asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK) menjadi syarat alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Seperti yang diketahui, terdapat 51 orang pegawai dari 75 orang yang diberhentikan terkait tidak lulusnya usai mengikuti tes itu.
Sebagai misi penyelamatan agenda pemberantasan korupsi, Firli Bahuri disarankan untuk segera mengundurkan diri dari jabarannya sebagai ketua KPK.
Melihat hal itu, mantan Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean turut berkomentar.
Ferdinand menilai, sebaiknya ICW segera membuka laporan keuangan lembaga daripada mengurusi jabatan Firli Bahuri.
"Terhadap ICW, saya sarankan agar membuka laporan keuangan lembaga," kata Ferdinand Hutahaean dikutip GenPI.co di akun Twitter-nya, Selasa (22/6).
Menurutnya, penting untuk menunjukan laporan keuangan di ranah publik beserta sumbernya agar ICW sebagai lembaga anti-korupsi bisa lebih jujur.
"Tunjukkan ke publik sumber penerimaan dan pengeluaran keuangan. Mestinya ICW sebagai LSM anti korupsi tak perlu risih membuka itu kalau jujur," jelas Ferdinand Hutahaean.
Pria berdarah Batak tersebut juga mendesak agar ICW segera membuka laporan keuangan dan meminta persetujuan dari KPK.
"Ayo kita desak ICW buka lapkeu, Yang setuju mohon RT tweet ini @KPK_RI," tutupnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News