GenPI.co - Pakar Komunikasi Politik Universitas Indonesia Ade Armando menilai wacana presiden tiga periode terlalu berbahaya untuk direalisasikan.
Ade Armando membeberkan, bahwa usul Presiden RI Joko Widodo kembali maju di tahun 2024 justru akan membuat perpecahan di masyarakat.
Direktur Komunikasi Saiful Mudjani Research and Consulting (SMRC) mengatakan, konflik sangat rawan terjadi di lapisan masyarakat umum.
Sedangkan di kalangan elite, konflik kemungkinan besar dapat diredam.
"Potensi perpecahan di tengah masyarakat akar rumput akibat ide tentang memajukan kembali Pak Jokowi sebagai calon presiden, itu harganya bisa sangat mahal," jelas Ade Armando dikutip GenPI.co dari acara Prime Talk Metrotvnews, Senin (21/6).
Pegiat media sosial ini pun menyampaikan, ada tiga kubu dalam polemik wacana Jokowi tiga periode.
Kubu pertama adalah para pendukung partai tertentu yang tegas menolak, yakni simpatisan PKS, Gerindra, PPP, dan Demokrat.
"Kubu pertama adalah yang firm menolak, tegas," ungkap ade Armando.
Kemudian, kubu kedua adalah mereka yang netral, di antaranya adalah pendukung partai Golkar dan PAN.
Sedangkan mereka yang setuju Jokowi tiga periode berasal dari simpatisan PDIP.
Melihat hal itu, Ade Armando mengingatkan, ketiga kubu tersebut akan saling konflik apabila wacana Jokowi tiga periode diwujudkan.
"Jadi kalau terjadi perdebatan tentang tiga ini, yang akan ramai itu di lapangan antara para pendukung tersebut, yang keras menolak dan yang keras mendukung," bebernya.
"Buat saya itu harga yang terlalu mahal, buat apa kita mengajukan sebuah ide baru yang kembali memecah belah bangsa hanya karena kepentingan-kepentingan. Ini lebih mencerminkan aspirasi elite," imbuhnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News