GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS mengatakan ada strategi khusus yang akan dimainkan oleh Mantan Wakil Presiden Indonesi ke 10 dan ke 12 Jusuf Kalla (JK).
Fernando membeberkan, Jusuf Kalla sepertinya sudah menyadari kekuatan mantan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
"JK menyadari bahwa FPI dan Rizieq sudah tidak bisa diharapkan untuk membantu memuluskan kepentingan 2024," kata Fernando kepada GenPI.co, Rabu (23/6).
Fernando mengatakan, JK pada 2024 mungkin tak akan mencalonkan dirinya pada kontestasi pilpres mendatang.
Namun, jaringan dan kekuatan JK akan sangat dibutuhkan oleh calon yang didukungnya nanti.
Oleh karena itu, Fernando berpendapat JK ingin dapat diterima oleh seluruh Indonesia.
Salah satu yang menjadi caranya ialah menjauhi Rizieq.
Sebab, mantan imam besar FPI itu kini tengah menghadapi permasalahan hukum.
Begitu pula dengan organisasi yang menaunginya yang telah dilarang oleh pemerintah.
Seperti diketahui, JK sempat mengaku pernah ditawari dukungan suara oleh Habib Rizieq Shihab pada 2009.
Saat itu, JK memang mencalonkan diri sebagai capres berpasangan dengan Wiranto.
JK mengatakan, Habib Rizieq datang ke kediamannya dan bakal memberi dukungan dengan syarat siap menjalankan syariat Islam.
JK pun tersinggung dengan tawaran Rizieq. Sebab, tidak ada syariat Islam yang dilarang di Indonesia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News