GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi santai perihal enam julukan negatif yang ditujukan kepadanya.
Tanggapan santai tersebut Jokowi lontarkan dalam sebuah video yang diunggah dalam akun Instagram pribadinya.
Dalam video tersebut, awalnya Jokowi ditanya mengenai kritikan poster dari BEM UI yang mengatakan bahwa dirinya merupakan sosok King of Lip Service.
Menanggapi hal tersebut, Jokowi dengan santai mengatakan bahwa dirinya biasa mendapatkan julukan negatif, karena hidup di negara demokrasi.
"Iya, itu kan sudah sejak lama ya. Dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer, ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo," buka Jokowi.
"Kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter, kemudian ada juga yang ngomong saya ini 'bebek lumpuh', dan baru-baru ini ada yang ngomong saya ini 'Bapak Bipang', dan terakhir ada yang yang menyampaikan mengenai 'The King of Lip Service'," tambahnya melanjutkan.
Jokowi menilai bahwa itu merupakan hal yang lumrah dan biasa dilakukan oleh mahasiswa, sebagai bentuk ekspresi mereka di negara demokrasi.
"Ya saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi, jadi kritik itu boleh-boleh saja dan universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi," tuturnya menjelaskan.
Namun, Jokowi lebih menekankan bahwa dalam mengungkapkan ekspresi, harus dibarengi dengan budaya tata krama dan kesopansantunan.
"Tapi juga ingat, kita ini memiliki budaya tata krama, memiliki budaya kesopansantunan. Ya saya kira biasa saja, mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat," tegas Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi pun meminta kepada masyarakat Indonesia untuk beralih fokus kepada pandemi covid-19 yang saat ini tengah melonjak tinggi.
"Tapi yang saat ini penting, ya kita semuanya memang bersama-sama fokus untuk penanganan pandemi Covid-19," tutupnya.
Seperti diketahui, sebelumnya BEM UI melalui akun media sosialnya mengatakan bahwa Jokowi merupakan sosok King of Lip Service.
Kritikan tersebut terlontar karena BEM UI merasa bila Jokowi kerap mengobral janji manis, yang seringkali tak selaras dengan kenyataan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News