Gegara Kasus Ini, Petinggi Polri dan TNI Disorot

02 Juli 2021 21:30

GenPI.co - Sinergitas TNI dan Polri menjadi salah satu garda terdepan dalam menangani terorisme di Indonesia. 

Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menilai kedua institusi tersebut tidak harus turun bersama. 

Misalnya, kata Harits, kasus terorisme di Poso yang melibatkan TNI-Polri belum maksimal. 

BACA JUGA:  Tokoh Top Ini Masuk Bursa Panglima TNI, Pakar Militer Buka Suara

Menurut dia, ada beberapa situasi yang mana tidak bisa ditangani Polri

"Ya, ada sikon tertentu yang bukan kapasitas Polri untuk tangani, misal perang gerilya di hutan," ucap Harits kepada GenPI.co, Kamis (1/7/2021). 

BACA JUGA:  Persiapan Pergantian Panglima TNI, Isu Reshuffle Kabinet Mencuat

Harits lantas menjelaskan bahwa situasi tersebut merupakan ranah TNI. 

Namun, sejauh ini dalam kasus terorisme, posisi TNI hanya tenaga pembantu. 

BACA JUGA:  Janji Panglima TNI Dukung Serbuan Vaksinasi Covid-19

"TNI seharusnya jadi garda terdepan, tetapi selama ini posisinya hanya diperbantukan," jelasnya. 

Harits lantas berharap kepada kedua institusi tersebut agar lebih solid ke depan dalam menangani kasus terorisme. 

Dengan demikian, kata dia, koordinasi sangat diperlukan agar mampu menyelesaikan masalah tersebut. 

"Semoga koordinasi makin solid dan ego sektoral bisa di minimalkan. Serius bekerja untuk rakyat dan negara," imbuhnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Puji Langgeng
polri   tni   polri tni   terorisme   poso  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co