Pernyataan Natalius Pigai Bikin Kaget, Seret Jokowi dan Luhut

11 Juli 2021 15:40

GenPI.co - Aktivis Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai blak-blakan menilai pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terkait lockdown merupakan bahasa preman pasar.

Hal tersebut diungkapkan mantan Komisioner Kamnas HAM melalui sebuah cuitan yang diunggah di akun Twitter-nya.

Natalius Pigai mengungkapkan bahwa ia menyukai pernyataan Luhut Pandjaitan yang mengatakan bahwa semua rakyat akan mati jika diterapkan kebijakan lockdown.

BACA JUGA:  Geprek Kunyit Campur Sirih Wow Banget, Wanita Bisa Terbelalak

Sebab, menurut Natalius Pigai, bahwa secara tersirat Luhut Pandjaitan sudah mengibarkan bendera putih, lantaran rezim yang tak mampu memimpin.

"Pak Luhut pakai bahasa Preman Pasar. Saya suka pernyataan ini karena Luhut secara tersirat sudah kibarkan bendera putih karena rezim ini tidak mampu memimpin," jelas Natalius Pigai dikutip GenPI.co, Sabtu (10/7).

BACA JUGA:  Stamina Strong! Geprek Bawang Putih Tunggal Khasiatnya Cespleng

Oleh sebab itu, Natalius Pigai menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mundur apabila sudah tak sanggup.

Ia menyebut bukan hanya pemerintahan Jokowi saja, namun juga ada beberapa negara lain yang pejabatnya mundur.

BACA JUGA:  Takdirnya Kaya Sampai Tua, Keberuntungan 4 Zodiak Mengejutkan

"Saya sarankan Jokowi dan Rezim mundur kalau tidak sanggup. Bukan kalian sendiri, Negara lain juga mundur, kok," ungkap Natalius Pigai.

Sebelumnya, Luhut Pandjaitan membeberkan kebijakan PPKM hingga lockdown di podcast Deddy Corbuzier. Ia menyebut jika diterapkan lockdown, maka semua rakyat akan mati.

"Lockdown itu gini, tidak segampang itu juga, mati semua rakyat nanti kalau kita lockdown. Jadi kita pikir-pikir bagaimana saya kan sudah bilang tadi, bagaimana kita menyeimbangkan, masih bisa," jelas Luhut Pandjaitan.

"Sekarang pertanyaan juga kalau kita lockdown, apa bisa kita lockdown, itu juga pertanyaan berikutnya. Belum tentu juga bisa," sambungnya.

Oleh karena itu, Luhut Pandjaitan menilai, semua keputusan yang dikeluarkan pemerintah telah ditimbang matang-matang.

"Jadi kita timbang-timbang matang. Makanya saya bilang tadi, proses pengambilan keputusan itu tidak sesederhana itu, tidak satu angle aja kita lihat. Banyak pertimbangan-pertimbangan lain sebelum go," ujar Luhut Pandjaitan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co