GenPI.co - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri berniat memanggil Gubernur Anies Baswedan sebagai saksi kasus rasuah lahan di Munjul, Jakarta Timur.
Menanggapi polemik itu, Direktur Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) Rudi S Kamri pun angkat suara.
Menurut dia, langkah KPK patut untuk ditunggu dalam mengungkap korupsi di Jakarta.
"Saya bahagia (mendengar Anies dipanggil KPK, red). Artinya, jangan sampai KPK hanya flower lip dan harus segera direalisasikan," ucap Rudi kepada GenPI.co, Rabu (14/7).
Rudi menjelaskan meski Anies hanya dipanggil sebagai saksi, KPK bisa mulai menguak korupsi di Jakarta.
Namun, dia menduga seorang kepala daerah pasti mengetahui anggaran tersebut.
"Saya rasa menjadi aneh bila Anies tidak mengetahui transaksi tanah yang indikasi korupsinya ratusan miliar," jelasnya.
Dengan demikian, Rudi mengatakan KPK harus lebih sigap dalam menguak korupsi tersebut.
Sebab, kata dia, status saksi ini bisa berubah kapan saja bila ada indikasi yang mengarah kepada pimpinan daerah.
"Ya, kita tunggu saja kerja KPK. Saya ingin ingatkan untuk tetap teguh memberantas korupsi. Saya juga menunggu kisah Anies selanjutnya di KPK," imbuhnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News