GenPI.co - Akademisi politik Kacung Marijan menegaskan bahwa bidang pertahanan Indonesia saat ini ditentukan dari seberapa kuat kita menghadapi pandemi covid-19.
Oleh karena itu, anggaran peningkatan modernisasi alat utama sistem persenjataan atau alutsista sebesar Rp 1.700 triliun tak perlu dilakukan saat ini.
“Hal yang dibutuhkan saat ini adalah bagaimana Indonesia bisa bertahan dan selamat menghadapi pandemi covid-19 yang luar biasa,” ujarnya kepada GenPI.co, Kamis (15/7).
Menurut Kacung, jika keadaan sudah membaik, pemerintah baru boleh menganggarkan APBN untuk hal-hal di bidang lain.
“Kalau ekonomi sudah naik dan pendapatan negara bagus, otomatis kemampuan Indonesia dalam membeli alutsista jadi bagus juga,” ungkapnya.
Pengajar di Universitas Airlangga itu mengatakan bahwa makna pertahanan saat ini ditentukan dari bagaimana pemerintah bisa membawa Indonesia selamat menghadapi pandemi.
“Pemerintah harus memperkuat bangsa agar bisa survive melalui pandemi ini. Pertahanan sesungguhnya di situ, bukan di alutsista,” katanya.
Seperti diketahui, Kementerian Pertahanan disebut akan melakukan pembelian sejumlah alat pertahanan dan keamanan untuk memenuhi kebutuhan tiga matra TNI.
Rencana ini tertuang dalam dokumen rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Kementerian Pertahanan dan TNI tahun 2020-2024.
Pemenuhan Alpalhankam itu ditaksir memerlukan pendanaan sekitar US$124.995.000.000 atau setara Rp 1.700 triliun.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News