GenPI.co - Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab blak-blakan soal sepak terjang mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto (BW)
Fadhli menilai Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta itu sudah kehilangan integritas sebagai pejabat publik.
Pasalnya, kata Fadhli, BW lebih memilih membela Denny Indrayana dalam perselisihan hasil Pilgub Kalsel di Mahkamah Konstitusi (MK).
"BW adalah TGUPP DKI sekaligus Ketua Komite Pencegahan Korupsi Ibu Kota. Dia lebih memilih beracara di MK membela sohibnya ketimbang mengawasi penyaluran bansos yang rawan korupsi," kata Fadhli dalam keterangan tertulis, Kamis (22/7).
Fadhli berpendapat Denny dan BW sama-sama tidak memiliki etika politik, dan sangat diragukan memiliki semangat antikorupsi.
"Baik BW dan Denny sama-sama punya etika buruk. Harusnya Denny sebagai teman membiarkan BW fokus bekerja di DKI. Sedangkan BW menahan diri dan bekerja membantu penyaluran bansos di DKI," bebernya.
Seharusnya menurut Fadhli, BW lebih fokus membantu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengawasi pelaksanaan atau pengadaan bansos Covid-19 agar tepat sasaran dan tidak diselewengkan.
"Untuk itu dia digaji mahal dari kantong rakyat dan negara. Bukan malah beracara membela Denny Indrayana," ungkapnya.
Untuk itu, Fadhli meminta BW untuk memilih mundur dari TGUPP jika tidak lagi fokus mengemban amanah sebagai pejabat publik di Pemprov DKI Jakarta.
"Lebih baik Bambang Widjojanto memilih mundur dari TGUPP ketimbang menjadi contoh buruk ke depannya," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News