Epidemiolog UI Beber Kejanggalan Jokowi Cari Obat di Apotek, Wow!

25 Juli 2021 11:40

GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba-tiba mengunjungi salah satu apotek yakni Apotek Villa Duta di Kota Bogor, Jumat (23/7).

Kedatangan Jokowi tersebut untuk mengecek ketersediaan beberapa jenis obat dan suplemen yang dibutuhkan masyarakat untuk penanganan covid-19.

Namun saat di lokasi, Jokowi tak menemukan obat antivirus, fakta tersebut menbuat Jokowi langsung menelepon Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menanyakan ketersediaan stok obat penanganan covid-19.

BACA JUGA:  Denny Darko Ramal Kejadian Setelah PPKM: Ada Sesuatu yang Gawat

"Pak, ini saya cek ke apotek di Bogor. Saya cari obat antivirus Oseltamivir, enggak ada. Cari lagi, obat antivirus yang Favipiravir juga tak ada, kosong. Saya cari yang antibiotik, Azithromycin, juga enggak ada," tanya Jokowi seperti dikutip GenPI.co dalam video yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (24/7).

Mantan Wali Kota Solo itu juga menyebut stok obat antivirus sudah tak tersedia selama seminggu.

BACA JUGA:  Mentimun Campur Madu Khasiatnya Bikin Terbelalak, Cespleng!

"Stok enggak ada sudah seminggu lebih. Terus vitamin D3 yang 5000 juga enggak ada," kata Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan dirinya hanya mendapatkan multivitamin.

BACA JUGA:  Nanas Campur Madu Khasiatnya Dahsyat, Sangat Mengejutkan

"Iya ini saya yang dapat hanya multivitamin. Yang mengandung zinc. Hanya itu. Suplemen juga, suplemen ini ada yang D3 nya ada tapi hanya yang 1000," jelas Jokowi.

"Kemudian yang suplemen yang kombinasi multivitamin ada. Jadi yang lain-lain yang obat antivirus, antibiotik enggak ada semuanya," sambungnya.

Dalam sambungan telepon, Menkes Budi pun menyampaikan permohonan maaf kepada Jokowi karena tak menemukan beberapa obat terapi covid di apotek.

Menkes pun menjelaskan setelah dirinya mengecek ketersediaan obat, bahwa obat antivirus tersebut tersedia di toko online dan beberapa apotek di Kota Bogor.

"Karena saya ada catatan pak presiden. Kita kan sudah ada yang online. Saya barusan cek ya pak ya, misalnya untuk Fapiviravir di apotek Kimia Farma Tajur Baru ada 4.900, apotek Kimia Farma Juanda 30 ada 4.300, apotek Kimia Farma Semplak Bogor ada 4.200," ungkap Menkes Budi.

Menkes Budi pun mengatakan segera mengirimkan data ketersediaan obat kepada Jokowi.

"Jadi saya nanti dobel cek ya. Nanti ini saya kirim ke ajudan pak. Itu ada data online yang ada di RS, bisa dilihat by kota segala macam untuk apoteknya Kimia Farma Century, Guardian, K24," jelas Menkes Budi.

Jokowi pun kembali menanyakan kepada Budi apakah obat tersebut tersedia.

"Apa di situ ada semuanya?" tanya Jokowi.

Menteri Kesehatan pun kembali menjelaskan kepada Jokowi bahwa semua obat tersedia. Menurutnya, masyarakat dapat mengecek melalui online.

"Ada online, bisa dibaca semua rakyat, pak," pungkas Menkes Budi.

Sementara itu, merespons aksi Presiden Jokowi, Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengkritik dan mengungkap kejanggalan aksi Jokowi yang mencari obat terapi covid-19 di apotek.

Pandu Riono blak-blakan mangatakan, jika obat-obatan yang dicari Jokowi ada, maka apotek terancam ditutup karena memberikan obat keras tanpa resep.

"Kalau obat-obatan yang dicari Pak @jokowi ada, apoteknya bisa ditutup karena memberikan obat keras tanpa resep dokter," jelas Pandu Riono dikutip GenPI.co dari akun twitternya @drpriono1, Sabtu (24/7).

Selain itu, Pandu Riono menyarankan Menkes Budi Gunadi Sadikin untuk meninjau ulang bantuan paket obat gratis yang didistribusikan ke masyarakat.

Pasalnya, menurut Pandu Riono, masyarakat yang tak bergejala seharusnya tidak diberikan obat covid-19.

Tapi, pasien covid-19 yang bergejala sedang dan berat seharusnya dirawat di rumah sakit.

"Pak Menkes @BudiGSadikin sebaiknya paket obat yang didistribusikan ke masyarakat ditinjau ulang. OTG dan bergejala ringan tak perlu obat. Yang sedang dan berat harus masuk RS," tegas Pandu Riono.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co