GenPI.co - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur karena tidak bisa membuktikan perbaikan di Indonesia.
Menurutnya, apa yang telah dipaparkan oleh Jokowi hingga kini belum terbukti. Bahkan sejak Jokowi memimpin di periode ke-2.
“Ada yang yakin sejak 1,5 tahun yang lalu ekonomi bakal meroket, Covid-19 cepat selesai, rakyat akan sejahtera,” ujar Rizal Ramli dalam akun Twitter-nya dan GenPI.co telah diizinkan mengutip, Jumat (6/8/2021).
Bahkan dirinya juga menyoroti janji presiden yang menyatakan akan mengembangkan demokrasi dan memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kenyataannya, menurut Rizal ramli semua yang diharapkan dari Jokowi belum terbukti. Bahkan dirinya juga mengatakan bahwa langkah pemerintah tidak terealisasikan dan meminta Jokowi mundur.
“Kepiye? Ambrol toh semuanya? Wong antara tujuan, kebijakan, dan personalia enggak nyambung! Paling bijaksana mundur,” ungkap dia.
Dirinya juga menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto soal pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen di kuartal II 2021.
“Kalau dilihat pertumbuhan ekonomi secara kwartalan, kuartal I 2021 ke kuartal II 2021 hanya tumbuh 3,3 persen. Lihai spinning persepsi,” beber Rizal Ramli.
Lebih lanjut, menurutnya, pertumbuhan tersebut merupakan usaha dari para buzzer (pendengung) yang mencoba melakukan pembalikan persepsi.
“Mereka selalu membandingkan dengan yang terendah (Low Base Effect). Sehingga kelihatan berprestasi,” paparnya.
Rizal Ramli lantas menyoroti kasus perbandingan utang dan Covid-19, hal itu menggunakan teknik low base.
“Buat rakyat mah ekonomi masih nyungsep! Bagaimana perasaan rakyat yang keluarganya meninggal atau kena covid-19, tidak bisa kerja, dan susah mencari makan,” tutur dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News