GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang berpendapat perihal penunjukkan mantan narapidana kasus korupsi Izedrik Emir Moeis sebagai salah satu komisaris di PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).
Menurut Ngorang, penunjukkan Emir Moeis terjadi karena mantan anggota DPR itu adalah kader PDIP.
“Kalau bukan kader partai, mungkin dia tak mungkin dipilih,” ujar dia kepada GenPI.co, Rabu (11/8/2021) kemarin.
Namun, Ngorang menerangkan bahwa langkah tersebut juga pasti akan dilakukan oleh partai politik lainnya.
Terutama, jika partai politik itu sedang berkuasa di pemerintahan.
“Tak hanya PDIP, semua partai juga pasti akan melakukan itu,” kata dia.
Oleh karena itu, reaksi keras perihal peristiwa penunjukan Emir Moeis sebagai komisaris perusahaan anak BUMN tentu banyak datang dari partai oposisi.
“Mereka melawan dan bereaksi keras, tapi politik Indonesia abu-abu. Belum tentu mereka sekeras itu kalau mereka yang berkuasa,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu memaparkan bahwa pihak yang berkuasa tentu akan melakukan segala hal.
“Patokannya hanya aturan formal. Jika tidak melanggar aturan formal, tentu dirasa tak ada masalah,” tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News