GenPI.co - Anggota DPR RI Komisi I Fadli Zon kembali bersuara lantang. Sejumlah mural bernuansa kritis terhadap pemerintah yang dihapus aparat ikut dikomentari.
Seperti diketahui, mural yang menyatakan kritik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai banyak bertebaran.
Ada dua mural yang mengundang ntroversi. Yang pertama bertuliskan “Jokowi 404 Not Found.” Satunya lagi “Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit.”
Dua-duanya kini sudah dihapus dari jalanan. Muralnya sudah menghilang.
“Itu bagian dari ekspresi budaya. Respons berlebihan justru mereduksi hak rakyat untuk menyatakan sikap, pendapat, atau kemerdekaan berekspresi,” ujarnya kepada GenPI.co, Senin (16/8).
Oleh sebab itu, menurut Fadli Zon, aparat tidak perlu bertindak berlebihan merespons mural bergambarkan Jokowi tersebut.
“Tak usah berlebihan tanggapi mural, lukisan, poster, meme dan ekspresi seni lainnya. Lagi pula presiden bukan lambang negara. Katanya demokrasi?” tuturnya.
Di sisi lain, Pendiri lembaga survei KedaiKopi sekaligus pengamat politik Hendri Satrio menilai masyarakat harus diberikan ruang dialog.
“Negara tuh kalau sudah tahu begini dan banyak suara suara masyarakat yang berkembang seharusnya membuka ruang dialog kepada warganya,” tuturnya.
Hendri Satrio juga mengatakan bahwa mural-mural itu menunjukan bahwa ruang publik harus dibuka karena ada masukan baru dari masyarakat.
“Kalau kemudian dihapus mungkin aparat punya pertimbangan sendiri terkait hal itu,” tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News