GenPI.co - Satgas Madago Raya mempersempit ruang gerak enam teroris Poso yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) di sejumlah area pegunungan.
Adapun beberapa lokasi yakni di Kabupaten Parigi Moutong, Poso hingga Kabupaten Sigi, yang diduga menjadi tempat persembunyian kelompok ini.
Petugas menyisir rumah dan gubuk tua kosong yang biasa menjadi tempat persembunyian logistik para teroris itu.
Komandan Korem 132 Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf yang berlatar belakang Komando Pasukan Khusus TNI AD memimpin langsung penyisiran ini.
Makruf yakin timnya bisa melumpuhkan kelompok teroris ini.
“Saya yakin jika kita bekerja sama kelompok ini bisa kita dapat lumpuhkan,” katanya, Kamis (19/8).
Makruf mengaku medan lokasi memang menjadi kendala. Namun yang paling utama yakni masih banyaknya simpatisan yang mendukung kelompok itu, baik secara intelejen maupun logistik.
"Nah ini yang menjadi persoalan masih banyak simpatisan mendukung DPO ini baik secara intelejen maupun logistik,” katanya.
Menurut Makruf, akibat masih adanya simpatisan ini, para teroris masih bisa bergerak menghindari pengejaran dan masih punya logistik.
“Ada logistik mereka masih bisa bertahan hidup di hutan kalau tidak dipasok logistik saya yakin mereka turun untuk menyerah," tuturnya.
Ia turun langsung ke lapangan memimpin personel-personel gabungan itu.
"Ini sebagai bentuk kepedulian kami, Kepala Polda Sulawesi Tengah dan saya, mengecek kondisi prajurit agar lebih baik,” ujarnya.
Makruf mengatakan dirinya dan Kapolda Sulawesi Tengah yang menentukan strategi dalam mengejar para teroris ini.
“Kami juga yang menentukan taktik, makanya kami harus tahu kondisi medan di lapangan agar kelompok itu bisa didapat," ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News