GenPI.co - Direktur Riset Indonesian Presidential Studies (IPS) Arman Salam angkat bicara soal isu Wakil Sekejen PA 212 Novel Bamukmin yang akan mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju Pilpres 2024.
Menurutnya, dalam politik bisa saja segala skema terjadi dan bulat lonjongnya hasil pilpres masih dinamis tergantung kepentingan stakeholder yang berperan.
“Terkait wasekjen PA212 Novel yang siap menjadi cawapres Anies terlihat lebih kental nada politiknya bukan bagian dari skema menang,” ucap Arman Salam kepada GenPI.co, Jumat (20/8).
Pengamat politik tersebut, sentimen 212 yang terus coba dilekatkan sama Anis secara politik akan mengkotakan pemilih Anies dan upaya membangun paradigma terhadap calon yang tergolong 'bang jago' versi aneka lembaga survei.
“Secara administratif Anies pun masih berupaya agar bisa memiliki tiket untuk bisa melenggang maju sebagai calon yang bisa ikut kontestasi, mengingat Anies belum mengantongi tiket partai mana pun,” paparnya.
Arman mengatakan, biasanya ada empat pertimbangan calon dalam menentukan wakilnya saat ikut kontestasi di berbagai pemilu.
“Pertama wakil bisa membawa kendaraan partai sebagai tiket bertarung, kedua sebagai pendulang suara karena wakil memiliki basis militan,” katanya.
Ketiga, menurut Arman, perimbangan primordial baik geografis, demografis, dan terakhir terkait finansial yang dibawa seorang wakil sebagai bagian dari kebutuhan dalam pertarungan kontestasi.
Sementara itu, Novel Bamukmin menegaskan dirinya bersedia maju dalam pilpres 2024 mendampingi Anies Baswedan.
“Buat cawapres saya sangat seirus karna ini sudah amanat Imam Besar Habib Rizieq Shihab (HRS) dari 2019 untuk jihad konstitusional,” paparnya kepada GenPI.co, Jumat (20/8).(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News