Kelompok Cipayung Plus Seret Jokowi: Menteri Ini Layak Dicopot...

23 Agustus 2021 07:15

GenPI.co - Kelompok Cipayung Plus mendadak meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle terhadap Kabinet Indonesia Maju dan mengevaluasi sejumlah kebijakan penanggulangan pandemi covid-19 yang masih amburadul.

Kelompok Cipayung Plus merupakan gabungan dari 11 organisasi yakni PB HMI, PB PMII, PP GMKI, PP PMKRI, PP HIKMABUDHI, PP KMHDI, DPP IMM, PP KAMMI, PP HIMA PERSIS, PP PII, dan EN LMND.

Menurut Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI Jefri Gultom, pada momen Kemerdekaan ke-76 RI, Presiden Jokowi dengan tegas menyampaikan dalam pidatonya bahwa pandemi covid-19 seperti kawah candradimuka yang menguji, mengajarkan, dan sekaligus mengasah.

BACA JUGA:  Keberuntungan Turun dari Langit, Rezeki 4 Shio Bikin Terbelalak

"Kondisi ini menjadikan setiap negara, khususnya Indonesia untuk siap menghadapi dan mengelolanya," jelas Jeffry Gultom dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/8).

Menyikapi penanganan covid-19 ini, Kelompok Cipayung Plus meminta Presiden Jokowi segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Kabinet Indonesia Maju.

BACA JUGA:  Daun Pandan Campur Madu Bikin Wanita Dahsyat, Suami Minta Lagi

Menurut Kelompok Cipayung Plus, pemerintah dianggap tidak berhasil mengendalikan problem utama kebangsaan yang kian berkepanjangan ini.
Vaksinasi yang tidak mencapai target. Lalu lintas komunikasi antarlembaga negara yang amburadul.

"Korupsi bansos yang menggurita, dan isu-isu lainnya adalah ironi di tengah derita rakyat yang membutuhkan pertolongan serius," tegasnya.

BACA JUGA:  Cespleng! Mentimun Campur Madu Khasiatnya Dahsyat

Tak hanya itu, Jefri Gultom menyebut, hal ini mesti dievaluasi secara total dan penting untuk disuarakan, sebab menyangkut keberlangsungan hidup masyarakat luas.

"Kami yakin Pak Jokowi sudah memiliki indikator penilaiannya. Ada Menteri yang sebelumnya dipercayakan sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19, tapi belakangan tugasnya diambil-alih oleh salah satu Menko," ungkap Jefri Gultom.

"Kemudian beberapa Menteri yang tugasnya melakukan distribusi vaksin, obat-obatan dan alat kesehatan, serta bansos, ternyata tupoksi mereka malah dikerjakan oleh Polri, TNI, dan BIN. Mereka ini seakan-akan bekerja, padahal di atas keringat orang lain," sambungnya.

Selanjutnya, Jefri Gultom menyampaikan bahwa Presiden sudah bekerja keras, tapi beberapa Menteri ini terlihat hanya bersandiwara dan melakukan kegiatan seremonial.

"Berkali-kali Presiden meminta para menteri untuk memiliki sense of crisis, tapi beberapa menteri ini justru fokus pada kepentingan politik dan bisnis mereka," ujarnya.

Jefri Gultom mengakui, justru mengapresiasi kinerja Polri, TNI, dan BIN yang bekerja keras sehingga target Pemerintah Jokowi untuk percepatan program vaksinasi bisa tercapai.

"Menteri yang berdiri di atas keringat orang lain layak untuk dicopot," tegasnya.

Berikut pernyataan sikap Kelompok Cipayung Plus yang dibacakan di Gedung Joang 45, Jakarta, Jumat (20/8/2021):

1. Presiden harus segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Kabinet Indonesia Maju.

2. Presiden harus segera melakukan evaluasi terhadap kebijakan ekonomi, kesehatan, pendidikan, hukum dan tata kelola pemerintahan terutama dalam penanganan pandemi COVID-19.

3. Pemerintah harus membuat roadmap penanganan COVID-19 berlandaskan pada Undang-undang kekarantinaan Kesehatan.

4. Mendesak Presiden Ir. Joko Widodo untuk segera mengambil alih dan memimpin langsung penanganan COVID-19 serta melakukan reformasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dengan melibatkan pakar dan ahli sesuai dengan bidangnya, bukan memberikan porsi yang besar kepada politisi dan pembisnis yang Sangat rentan konflik kepentingan.

5. Membentuk Tim Khusus komunikasi penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sehingga komunikasi pemerintah terpusat dan efektif.

6. Pemerintah harus segera memperbaiki data penerima, mekanisme penyaluran bantuan sosial dan kualitas bantuan sosial.

7. Segera gratiskan biaya test COVID-19, Obat-obatan, Vitamin, Oksigen serta mempercepat vaksinasi di kelompok rentan, pelajar, mahasiswa, dan pesantren dan menjamin ketersediaannya.

8. Segera Evaluasi dan perbaiki Sistem Pendidikan dan Bebaskan Mahasiswa dari Beban Uang Kuliah Tunggal (UKT)/Pembiayaan Kuliah.

9. Hentikan segala bentuk tindakan kekerasan terhadap aktivis dan semua elemen rakyat yang menyuarakan aspirasi.

10. Pemerintah harus menjamin kesejahteraan kaum tani, klas buruh, seniman, koperasi, UMKM, dan kelompok usaha informal lainnya.

11. Mendesak Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) bersama lembaga penegak hukum lainnya untuk segera melakukan audit dan mentransparansikan anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

12. Mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama lembaga penegak hukum lainnya untuk tidak tebang pilih dalam penanganan korupsi serta memberikan hukuman berat bagi pejabat pelaku korupsi.

13. Menghimbau kepada seluruh kader dan anggota organisasi yang tergabung dalam kelompok CIPAYUNG PLUS untuk bersama sama melakukan pengawalan atas kinerja pemerinth dalam penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

14. Bersama-sama melakukan kerja-kerja gerakan sosial kemanusiaan, selama tidak merugikan masyarakat, organisasi, dan Negara.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co