GenPI.co - Jika kamu mencari kata baliho pada mesin pencarian Google, akan banyak berita mengenai pemasangan baliho para politisi. Hal itu sempat membuat viral di media sosial.
Mulai dari baliho Ketua DPR, Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Cak Imin sampai AHY bertebaran di sejumlah wilayah Indonesia.
Tak hanya para politisi, anak bungsu dari Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep juga ikut meramaikan pemasangan baliho tersebut.
Warganet dikejutkan dengan banyaknya postingan baliho yang diunggah oleh anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep.
Dalam postingan yang diunggah berulang kali itu bertuliskan ‘Saya Siap untuk RI 1’.
Adapun pesan yang tertulis pada baliho tersebut tidak ada kaitannya dengan aksi politik. Melainkan, itu adalah cara kampanye Kaesang mempromosikan sebuah brand lokal yang berada di bawah payung Lembaga Pengembangan UMKM miliknya yakni PT Harapan Bangsa Kita (Hebat).
"Baliho di mana-mana untuk PT Roti Indonesia Satu alias RI 1 alias @letstoast.id," tulis Kaesang pada laman Instagram pribadinya.
Letstoast merupakan bisnis kuliner yang diprakarsai oleh dua kawula muda yakni Gabriel Nigel dan Aditya Manda dimana keduanya mengantongi latar belakang pendidikan kuliner.
Menariknya, mereka adalah kawan seperjuangan saat duduk dibangku kuliah pariwisata dan perhotelan.
Namun, alih-alih untuk bisnis, pemasangan baliho Kaesang ditanggapi serius oleh para pengamat.
Menurut Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menyatakan baliho putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep di media sosial memiliki banyak arti.
Baliho Kaesang dengan tulisan 'Saya Siap Untuk RI 1' dan yang mirip dengan baliho Puan Maharani dan Airlangga Hartarto belakangan ini menyita perhatian publik.
"Baliho tersebut tentu memunculkan banyak makna. Pertama, bisa saja baliho Kaesang itu hanya memanfaatkan isu aktual untuk kepentingan usahanya," kata Jamiluddin.
Menurutnya, Kaesang jeli memanfaatkan momen untuk mendongkrak omzet produknya.
Makna kedua, bisa saja baliho itu sebagai guyonan belaka mengingat usia Kaesang yang masih relatif muda.
"Namun, kalau itu guyonan, tentu sangat berisiko. Sebab, keluarganya berlatar belakang politik, yang akan dengan mudah dijadikan sasaran tembak. Apalagi keluarganya kader PDIP, tentu sangat beresiko bila Puan Maharani dijadikan bahan guyonan," kata mantan Dekan Fikom IISIP itu.
Jamiluddin juga menyebutkan ada kemungkinan baliho itu sindiran terhadap Puan dan Airlangga.
"Kaesang sebagai kalangan milenial tentu menggunakan caranya yang lugas dalam menyindir seseorang. Cara mudah tentu dengan membuat baliho yang hampir sama dengan orang yang disindir," ucapnya.
Namun, kalau motifnya sebagai bentuk sindiran, Jamiluddin menilai hal itu sangat berisiko bagi keluarga Joko Widodo secara politis.
Jamiluddin juga menyebutkan tidak tertutup kemungkinan juga Kaesang menggunakan baliho yang mirip Puan dan Airlangga dimaksudkan untuk membidik capres pada Pilpres 2024, lantaran hal itu juga sudah dilakukan kakaknya Gibran Rakabuming dari dunia bisnis kemudian loncat ke dunia politik, dan sekarang menjadi Wali Kota Solo.
Sebelumnya, baliho sejumlah politisi mendapat komentar beragam dari warganet.
Salah satu politisi tersebut adalah Puan Maharani. Ketua DPR RI itu, memiliki baliho diberbagai daerah Tanah Air.
Dengan slogan Kepak Sayap Kebhinekaan dan Jaga Iman Imun Amin, membuat semua orang melihat baliho tersebut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News