GenPI.co - Pendiri lembaga survei KedaiKopi sekaligus pengamat politik Hendri Satrio memberi tanggapan terkait memberi tanggapan terkait program yang akan dilakukan lembaga antirasuah.
Seperti diketahui, KPK berniat menggandeng mantan narapidana koruptor dalam program antikorupsi sebagai penyuluh.
Bahkan, deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana bahkan menyebut narapidana kasus korupsi sebagai penyintas.
“KPK harus berhati-hati, jangan sampai program ini dinilai salah oleh masyarakat,” ujar Hendri Satrio kepada GenPI.co, Selasa (24/8).
menurutnya, harus ada komunikasi yang intensif kepada masyarakat untuk menjelaskan keunggulan program, keuntungan program, dan apa dampak yang diharapkan dari program ini.
“Komunikasi kepada masyarakat itu harus terus menerus dilakukan, kalau tidak program ini bisa dinilai jelek sejak awal. Saya menunggu penjelasan KPK lebih lanjut,” tuturnya.
Terpisah, Penyidik senior KPK Novel Baswedan angkat suara terkait program yang akan dilaksanakan lembaga antirasuah ini.
Menurut Novel, ada satu hal yang akan memberi beban pada para pemberantas korupsi jika mantan koruptor dijadikan penyuluh.
“Orang yang selama ini telah menjaga integritas dan mengikuti sertifikasi sebagai penyuluh antikorupsi menjadi kecil hati. Karena posisinya disamakan dengan mantan koruptor,” tuturnya.
Novel juga mengatakan bahwa para mantan koruptor tidak perlu menjadi penyuluh jika hanya ingin mendapatkan fakta-fakta orang yang melakukan tindak pidana korupsi.
“Itu bisa dijelaskan dengan lengkap dan jujur oleh para penyelidik atau penyidik dan penuntut perkara korupsi,” katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News