KPK Kerap Kontra Produktif, Membuat Publik Keheranan

31 Agustus 2021 22:40

GenPI.co - Pengamat politik Rochendi memberikan komentarnya terkait wacana Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggandeng mantan napi koruptor dalam program antikorupsi.

Akibat wacana tersebut, masyarakat bahkan sempat memiliki pandangan bahwa KPK membiarkan eks napi koruptor menjadi penyuluh antikorupsi.

Rochendi mengatakan bahwa dalam beberapa bulan belakangan ini, publik mulai kebingungan dalam mencermati KPK.

BACA JUGA:  Muncul Mural di Bandung Bertuliskan, KPK Sakit Koruptor Bangkit

Pasalnya, langkah-langkah yang diambil KPK terkesan kontra produktif.

“KPK bekerja ini atas perintah siapa? Kenapa terkesan seperti ada yang mengendalikan dan tak lagi independen?” ujarnya kepada GenPI.co, Selasa (31/8).

BACA JUGA:  Sebut Koruptor Sebagai Penyintas, KPK Dinilai Alami Pembusukan

Menurut Rochendi, KPK kini seakan tak memiliki arah tujuan yang jelas.

“Seharusnya arah tujuan yang mau dicapai KPK itu jelas, yaitu untuk memberantas korupsi. Namun, kini nyatanya tidak,” ungkapnya.         

BACA JUGA:  Refly Harun: Wajah KPK Semakin Tercoreng

Akademisi ilmu pemerintahan itu pun mengatakan bahwa “keanehan” KPK mulai terlihat jelas sejak insiden tidak lolosnya 75 pegawai dalam tes wawasan kebangsaan (TWK).

Selain itu, Rochendi pun mengkritik bahwa pegawai KPK seharusnya tak memiliki status sebagai aparatur sipil negara (ASN).

“Itu menunjukkan bahwa KPK makin tak mandiri dan kehilangan kekuatan untuk melaksanakan tugasnya memberantas korupsi,” katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

kpk   korupsi   asn   pemerintahan   napi   koruptor  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co