Kepala Densus 88 Blak-blakan: Teroris Siap Sambut Akhir Zaman

01 September 2021 08:40

GenPI.co - Kepala Densus 88 Antiteror Polri Irjen Pol. Martinus Hukom blak-blakan mengungkapkan hasil pemeriksaan anggota teroris yang ditangkap.

Pernyataan tersebut diungkapkan Martinus Hukom dalam diskusi virtual pada Selasa, 31 Agustus 2021.

Menurut Martinus Hukom, sejumlah kelompok teroris di daerah membingkai pandemi covid-19 sebagai persiapan untuk melakukan tindakan teror.

BACA JUGA:  Cespleng! Kocok Pisang Campur Madu Khasiatnya Wow Banget

Hal ini diketahui setelah tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap lebih dari 50 anggota kelompok teroris dalam tiga minggu terakhir.

Martinus mengungkapkan, kelompok teroris di daerah membuat isu pandemi covid-19 sebagai sebuah nubuat akhir zaman, dan mengharuskan pengikutnya mempersiapkan diri untuk melakukan berbagai tindakan terkait terorisme.

BACA JUGA:  Keberuntungan 4 Zodiak Bikin Kaget, Rezeki Kinclong, Cinta Hot

Salah satunya adalah persiapan membuat bom yang dilakukan terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror di Brebes, Kendal, dan Ambon.

"Kemudian juga di Sulteng, itu semua adalah upaya mempersiapkan datangnya akhir zaman," jelas Martinus.

BACA JUGA:  Geprek Jahe Campur Lemon Bikin Pria Makin Greng, Istri Lemas Puas

Selain itu, ada juga kelompok yang mempersiapkan pasukan dengan membeli persenjataan seperti ditemukan di Jawa Timur.

Menurut Martinus, kelompok teroris ini sengaja memanfaatkan fokus pemerintah yang saat ini sedang menangani pandemi untuk mempersiapkan aksi teror.

Namun, setelah operasi masif yang dilakukan Densus 88 Antiteror secara berkelanjutan, potensi teror tersebut dapat dicegah.

Di antaranya rencana aksi teror yang akan dilakukan di tengah momentum peringatan HUT ke-76 RI.

"Saat ini Densus 88 Antiteror sudah menangkap kurang lebih 309 orang dan mungkin ada lagi penangkapan," ungkap Martinus.

Martinus mengakui, meskipun telah dilakukan penangkapan, kewaspadaan terhadap benih terorisme harus diantisipasi.

Terutama yang berkembang melalui media sosial dengan membawa isu pertentangan ideologi.

"Media sosial untuk memengaruhi dan propaganda, isu yang mereka selalu angkat dan dipertentangkan adalah Pancasila dan ideologi yang oleh kelompok teror diyakini lebih benar," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co