Pengamat: Fahri Berani Kritik Oposisi Karena Mereka Minoritas

02 September 2021 18:15

GenPI.co - Pendiri lembaga survei KedaiKopi sekaligus pengamat politik Hendri Satrio memberi tanggapan soal Fahri Hamzah. Sebutan partai oposisi planga-plongo direspons Hendri Satrio.

Seperti diketahui, belum lama ini Fahri Hamzah terkesan geram dengan sikap partai-partai di luar koalisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena kurang bersuara di parlemen.

Padahal, menurut Fahri, anggota DPR memiliki imunitas untuk memberi kritik terhadap pemerintah khsusunya untuk partai oposisi yang menjadi harapan rakyat.

BACA JUGA:  Fahri Hamzah Sebut Banyak Orang Tak Mengerti Istilah Oposisi

"Ya, yang paling enak memang mengkritik partai oposisi karena jumlahnya sedikit. Pintar juga Bang Fahri ini," ujar Hendri Satrio kepada GenPI.co, Kamis (2/9).

Hendri Satrio lantas menduga bahwa Fahri Hamzah mengkritik partai oposisi karena koalisi Jokowi sangat majemuk.

BACA JUGA:  Fahri Hamzah: Oposisi Pencitraan Nggak Ada Gunanya

Tidak hanya itu saja, dirinya juga mengatakan bahwa partai yang dibangun Fahri tak akan dilirik pemerintah jika berani mengkritik koalisi.

"Kalau mengkritik partai koalisi, kan, jumlahnya banyak dan hal itu akan beresiko untuk partainya," katanya.

BACA JUGA:  Teguran Fahri Hamzah Untuk Partai Oposisi Keras

"Bisa-bisa nanti Partai Gelora tidak didukung oleh pemerintah, mungkin saja bayangan dia begitu," lanjur Hendri Satrio.

Kendati demikian, Hendri Satrio tak menyalahkan sikap Fahri Hamzah yang menduga para anggota DPR dari pihak oposisi tidak bersuara lantang di parlemen.

"Akan tetapi, menurut saya memang paling aman mengkritik oposisi saja, orangnya kan sedikit," tuturnya.

"Jadi, kalau kemudian Bang Fahri bilang partai oposisi planga-plongo, ya, boleh saja," tandasnya.

Seperti diketahui, Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyoroti partai-partai oposisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kali ini, dirinya menyebut mereka yang berseberangan dengan Jokowi sebagai ‘oposisi gaya doang’ setelah sebelumnya menyebut ‘oposisi planga -plongo'.

"Jadi oposisi, punya imunitas. Tanpa keberanian berbeda secara subtantif dan tanpa keberanian menggunakan hak-hak yang melekat hanyalah omong kosong,” katanya.

Menurutnya, menjadi oposisi yang hanya memberikan pencitraan tidak ada gunanya. Sebab, menurut fahri, semua itu akan berujung pada kompromi.

"Mana suara kalian? Mana gebrakan yang menggetarkan? Oposisi gaya doang, andalannya media sosial, lah apa guna suara rakyat yg ada pada kalian?” katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co