Pengamat: Kampanye Antikorupsi Harus Dilakukan Secara Holistik

03 September 2021 19:20

GenPI.co - Pengamat politik Kacung Marijan menilai bahwa program penyuluhan antikorupsi harus dilakukan secara holistik dan melibatkan sebanyak-banyaknya pihak.

Oleh karena itu, masuk akal jika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana menggandeng eks koruptor dalam program tersebut.

Namun, Kacung mengingatkan agar KPK tak menaruh eks napi koruptor dalam posisi sentral.

BACA JUGA:  Pengamat: OTT KPK Hanya Kelas Teri, Koruptor Kakap Tak Tersentuh

“Sebab, figur-figur antikorupsi yang sebenarnya adalah mereka yang sudah teruji dan memiliki integritas,” ujarnya kepada GenPI.co, Kamis (3/9).

Kacung mengatakan bahwa publik harus paham bahwa upaya memberantas korupsi harus dilakukan melalui segala cara.

BACA JUGA:  KPK Geledah Rumah Dinas Bupati Probolinggo, Temukan Bukti Ini

“Ini bukan urusan harus memilih ini atau itu. Kalau harus memilih, susah. Contoh baik itu berasal dari pejabat publik yang tidak korup dan contoh buruk itu berasal dari napi koruptor,” katanya.

Pengajar di Universitas Airlangga itu menilai bahwa tak ada niatan dari KPK untuk memperbaiki citra koruptor dengan menggandeng mereka dalam program penyuluhan antikorupsi.

BACA JUGA:  Soal Kontroversi KPK, Pengamat: Firli Harus Buktikan Kinerjanya

“Koruptor itu citranya sudah buruk dan memang harus digandeng sebagai contoh buruk dalam program antikorupsi agar masyarakat paham,” ungkapnya.

Namun, langkah tersebut harus dipertegas dengan tidak mengganti istilah ‘koruptor’ dengan ‘penyintas korupsi’.

“Istilah itu tak perlu digunakan, karena akan menjadi masalah baru,” tuturnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co