Jokowi Beri Pujian ke Partai Demokrat, Beri Suara Untuk AHY?

GenPI.co - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ucapkan selamat kepada Partai Demokrat (PD) saat genap berusia 20 tahun. 

Jokowi memuji kiprah PD di panggung politik dan terlibat membantu rakyat menghadapi pandemi covid-19.

Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga menganaisis makna pujian Jokowi itu.

BACA JUGA:  Jokowi Belum Menegur Moeldoko, Pengamat Beri Warning untuk AHY

"Apresiasi Jokowi mengindikasikan respeknya terhadap partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Jumat (10/9).

Jamiluddin menuturkan, respeknya Jokowi menimbulkan spekulasi keberpihakannya kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam konflik di Partai Demokrat. 

BACA JUGA:  Pengamat Sarankan Ini ke Demokrat, Peluang AHY Maju Nyapres Kuat

"Jokowi terkesan lebih berpihak kepada AHY daripada Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang didaulat segelintir orang menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang," tuturnya.

Spekulasi itu kiranya logis jika dikaitkan dengan pengakuan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly kepada AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang legal. 

"Sebagai perpanjangan tangan presiden, seharusnya Jokowi mengakui, mengamankan, dan menjaga marwah keputusan yang diambil Menteri Hukum dan HAM," jelasnya.

Namun, lanjutnya, dunia politik tidak dapat dicermati dari yang tersurat saja. 

"Hal-hal yang tersirat kerapkali justri bertolak belakang dengan yang tersurat," tegasnya.

Pasalnya, Jokowi selalu diam dengan tindakan Moeldoko. Dirinya juga tidak memberikan sanksi apapun yang diberikan untuk Moeldoko.

Oleh karena itu, pujian yang dilontarkan iti tidak mengisyaratkan dengan keberpihakan Jokowi kepada AHY.

"Bila dia secara tersurat menegur dan memberi sanksi atas semua sepak terjang Moeldoko barulah bisa diibaratkan Jokowi berpihak kepada AHY," pungkasnya. (*)