GenPI.co - Pengamat politik Saiful Huda Ems memberikan jawaban soal dualisme Partai Demokrat. Itu setelah nama Presiden Jokowi dikait-kaitkan oleh aktivis Pro-Demokrasi.
Saiful Huda mengatakan, dualisme Partai Demokrat bukan masalah Kepala KSP Moeldoko, apalagi masalah pribadi Bapak Abad Kejayaan Presiden Jokowi.
"Namun, yang benar itu dualisme Partai Demokrat adalah masalah pribadi Dinasti Cikeas yang mau berkuasa tanpa batas," ujarnya kepada GenPI.co, Minggu (12/9).
Pasalnya, Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono melanggar konstitusi dan melanggar UU Partai Politik, hingga para pendiri partainya marah.
Alhasil, para pendiri partai bersama ribuan kader Partai Demokrat lainnya melakukan aksi penggulingan kepemimpinan AHY melalui KLB Partai Demokrat di Sibolangit Deli Serdang 5 Maret 2021 lalu.
"Mereka kemudian mendemisionerkan kepengurusan DPP Partai Demokrat pimpinan AHY dan mengembalikan status keanggotaan para pendiri dan kader Partai Demokrat, seperti H. Marzuki Ali, Jhoni Allen Marbun, HM. Darmizal, Max Sopacua dll," jelasnya.(*)
Menurutnya, Moeldoko tidak tau masalah apa-apa persoalan internal Partai Demokrat itu.
Namun, setelah Moeldoko disebut-sebut oleh SBY dan AHY yang dituduhnya mau mengkudeta, membuatnya naik pitam.
"Akhirnya Moeldoko bersedia menerima tawaran para pendiri dan peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat untuk memilihnya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News